Mohon tunggu...
Zuhrotul Makrifah
Zuhrotul Makrifah Mohon Tunggu... -

saya seorang peniti rantau. mencoba memaknai hidup dengan perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI

13 Mei 2012   15:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ladang-ladang digarap bersama gerimis

juga anak-anak waktu

 

kami buat gelombang dan arus

untuk tempat memancing wahyu

meski selalu bebatu yang mengekalkan doa kami

hingga ketika senja merampas warna kepala

kami bergegas kembali menuju dermaga

mencari jejak-jejak pada lepuhan karang

atau debu-debu yang mengenang wajah kami

hingga kami temukan jarak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun