Mohon tunggu...
Zahra Syahidah
Zahra Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sosiologi

Perubahan dimulai dari diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mobile JKN sebagai Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital

25 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:11 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimana sebanyak kurang lebih 110 juta orang merupakan kategori PBI (penerima Bantuan Iuran) APBN, 37 juta orang masuk kategori PBI APBD, 19 juta orang masuk kategori PPU (Penerima Pekerja Upah) PN, 42 juta orang masuk kategori PPU BU, 30 juta orang masuk ke dalam kategori Pekerja Mandiri, dan 4,2 juta orang masuk ke dalam kategori bukan pekerja (BPJS Kesehatan, 2022). 

Dengan banyaknya peserta program ini, yaitu hampir seluruh masyarakat Indonesia, akan lebih memudahkan jika prosedur yang disediakan berbasis mobile dengan prosedur yang mudah dipahami, hal tersebut akan lebih memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan tersebut. 

BAGIAN TEMUAN DAN ANALISIS

Inovasi dan Efektivitas Mobile JKN Dalam Memberikan Pelayanan Publik Berbasis Digital

Dalam menciptakan suatu pelayanan, tentunya harus terdapat inovasi agar pelayanan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Inovasi merupakan ide baru, atau transformasi metode atau cara baru yang  sengaja  diciptakan dengan  tujuan  memperbaiki  kualitas  dan  efisiensi produk  atau  layanan  yang  disediakan  organisasi  atau  badan  tertentu (Angelica, 2021:298). 

Begitu pula dengan adanya aplikasi Mobile JKN yang merupakan sebuah inovasi untuk mendukung kemudahan suatu pelayanan di era digital. Sebuah suatu pembaruan dapat dikatakan sebagai inovasi jika ide dari pembaruan tersebut memenuhi karakteristik suatu inovasi, yaitu mempunyai  atribut  keuntungan  relatif (relative advantage), kesesuaian (compability), kerumitan (complexity),  kemungkinan dicoba (triability), kemudahan diamati (observability) (Rogers dan LAN, 2014:45)

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2021, yaitu meneliti tentang inovasi Mobile JKN pada BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Utama Jakarta Selatan berdasarkan karakteristik inovasi oleh Rogers, ditemukan hasil penelitian bahwa Mobile JKN pada BPJS Kesehatan menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang merupakan peserta JKN. 

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa peserta yang berhasil mengakses Mobile JKN mendapatkan beberapa informasi terkait beberapa hal, seperti informasi lokasi kesehatan, informasi ketersediaan tempat tidur seluruh rumah sakit yang telah melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, dan berbagai artikel yang mencakup tips sehat, gaya hidup, berita dan testimoni.

Adanya hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pelayanan publik berbasis digital, yaitu mobile JKN, mempermudah penggunanya dalam mendapat pelayanan publik dan mencari informasi terkait kesehatan. 

Tujuan dari diciptakannya aplikasi ini juga tercapai dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Kerumitan suatu inovasi bisa jadi lebih tinggi daripada inovasi sebelumya, hal ini dikarenakan adanya ide yang lebih kompleks daripada inovasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun