Mohon tunggu...
Zahra Aulia Salsabila
Zahra Aulia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030055 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Zahra Aulia Salsabila

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pagi Hari Berburu Kuliner Khas di Pasar Tradisional Kejambon

2 Juni 2024   11:13 Diperbarui: 2 Juni 2024   11:35 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi (Foto Sayur Bung dengan harga 4 ribu)


Getuk adalah kudapan manis yang terbuat dari singkong yang dikukus dan ditumbuk halus, kemudian dibentuk dan disajikan. Teksturnya yang lembut dengan rasa manis alami dari singkong membuat getuk menjadi makanan ringan yang digemari di pagi hari. Di Pasar Kejambon, harga makanan ini terbilang murah, seperti difoto harga gatot dan tiwul dengan parutan kelapa dibandrol harga tiga ribu saja, sedangkan getuknya hanya dua ribu. Namun tidak harus beli dengan harga segitu, harganya bisa mengikuti permintaan pembeli, bisa request, seperti "beli tiga ribu ya mbah, gatotnya sedikit aja mbah, banyakin tiwulnya" permintaan dari pembeli seperti hal tersebut sudah biasa, terlebih ini didesa yang bisa dibilang harganya tak semahal dikota.

Dokumen Pribadi (Penjual Getuk, Gatot, dan Tiwul)
Dokumen Pribadi (Penjual Getuk, Gatot, dan Tiwul)

"mpun dangu mbak sadean e ten mriki, biasane nek pahing sadeane mboten ten mriki, ten ngajengan niko" ujar Jum Cipto asal Dusun Kentingan, yang berarti "saya jualannya disini uda lama mba, biasanya kalo pahing jualannya ngga disini, tapi didepan sana" memang biasanya para penjual berpindah tempat atau tempat berjualannya berbeda antara hari pahing atau kliwon, karena jika kliwon lebih banyak pedagang yang berjualan, jadi tempatnya bisa berubah. Namun untuk pembeli yang sudah langganan, pasti sudah tau tempat"nya jika pahing dan kliwon berbeda.


Tak lengkap rasanya berburu kuliner di Pasar Kejambon tanpa mencicipi cilok. Makanan yang berbahan dasar tepung terigu, tepung tapioka, dan sedikit campuran daging giling. Kemudian direbus dan dikukus hingga matang. Cilok biasanya disajikan dengan saus kacang yang gurih dan sedikit pedas, serta tambahan pelengkap seperti saus dan kecap. Kombinasi rasa yang unik dan penyajian yang praktis membuat cilok menjadi pilihan sarapan yang populer di pasar ini. Terlihat dari foto, banyaknya pembeli yang ingin membeli cilok.

Dokumen Pribadi (Penjual dan Pembeli diarea dalam pasar)
Dokumen Pribadi (Penjual dan Pembeli diarea dalam pasar)


Berburu kuliner di pagi hari di Pasar Kejambon bukan hanya tentang menikmati makanan lezat dan bergizi, tetapi juga merasakan kehangatan dan keakraban masyarakat lokal. Setiap hidangan yang ditawarkan memiliki cerita dan tradisi yang panjang, mencerminkan kekayaan budaya kuliner Indonesia. Jadi, bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi kuliner yang autentik dan memuaskan, Pasar Kejambon adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun