Pasar tradisional selalu menyimpan berbagai macam keunikan, tidak terkecuali Pasar Kejambon. Terletak di Kelurahan Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pasar tradisional ini menjadi destinasi favorit bagi para pecinta kuliner, terutama di pagi hari. Di antara hiruk-pikuk aktivitas pasar, para penjual menawarkan berbagai hidangan khas yang menggugah selera, tak hanya makanan khas ada juga seperti sayuran, buah-buahan, pakaian, perabotan rumah tangga, hingga hewan peliharaan seperti burung, ayam, bebek, dan sebagainya.Â
Pasar Kejambon ini lebih ramai dari biasanya karena memang lagi pasarannya atau bisa dibilang Pasar Kejambon ramainya hanya saat kliwon (kliwon adalah nama hari dalam sepasar atau bisa disebut nama pancawara atau kalender jawa, biasanya dipakai pada budaya jawa dan bali). Walaupun setiap hari buka, namun jika tidak pada hari kliwon pasar ini hanya ada beberapa penjual dan kurang ramai. Pengunjung dapat menemukan makanan tradisional seperti megono, gudangan, sayur bung, gethuk, dan siomay yang siap memanjakan lidah.
Salah satu hidangan yang menjadi incaran di Pasar Kejambon adalah Megono. Masakan khas dari Pekalongan ini terbuat dari cacahan nangka muda yang dimasak dengan parutan kelapa dan bumbu rempah. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut dan garing pada nangkanya membuat megono menjadi favorit banyak orang. Biasanya, megono disajikan dengan nasi hangat dan lauk pauk tambahan seperti tempe goreng atau gorengan lainnya yang menjadikannya sarapan yang sempurna untuk memulai hari. Sayur megono dibandrol dengan harga mulai dari 3 ribu saja untuk pembelian sayur ini bisa request ingin pakai nasi atau tidak, harga sayurnya bisa sesuai permintaan pembeli.
Selain Megono ada juga Gudangan, Gudangan adalah salad tradisional Jawa yang terbuat dari berbagai jenis sayuran yang direbus dan disajikan dengan kelapa parut yang sudah dibumbui. Di Pasar Kejambon, harga seporsi gudangan tiga ribu saja, seperti yang ada difoto. Gudangan disajikan dengan pilihan sayuran segar seperti wortel, jantung pisang, serutan jipan, tauge, dan tambahan letok tahu. Bumbu kelapanya yang kuat memberikan rasa yang khas dan menyehatkan. Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin, cocok untuk mereka yang ingin memulai hari dengan makanan sehat.Â
Tidak hanya megono dan gudangan, ada juga Sayur bung mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, Sayur bung adalah sayur bersantan yang berisi berbagai sayuran seperti bung, daun singkong dan tambahan bumbu sederhana namun kaya rasa. Kuahnya yang cenderung gurih, manis dan segar sangat cocok dinikmati di pagi hari. Biasanya sayur ini disukai anak-anak karena rasanya yang agak manis dan tidak pedas. Sayur bung seperti difoto harganya hanya 4 ribu saja. Dari ketiga sayur tadi belinya disatu tempat, Suci adalah nama penjualnya, Sayur yang dijual tidak hanya ketiga sayur tadi, namun ada sayur lain seperti tumis kangkung, tumis jamur kuping, tumis kulit melinjo, Opor ayam, Brongkos, Bubur, dan yang lainnya. "Harganya terbilang murah, dan banyak variasi sayurnya, ada bubur dan lauk juga kayak perkedel, sate usus, ayam kentaki, cocok buat yang gaada waktu buat masak, jadi tinggal beli sat set" ujar widi, pembeli langganan dari dulu yang masih jualan dirumah, hingga sekarang yang jualan di pasar klewer, pasar kejambon, dan didepan pasar kejambon.Â
Getuk adalah kudapan manis yang terbuat dari singkong yang dikukus dan ditumbuk halus, kemudian dibentuk dan disajikan. Teksturnya yang lembut dengan rasa manis alami dari singkong membuat getuk menjadi makanan ringan yang digemari di pagi hari. Di Pasar Kejambon, harga makanan ini terbilang murah, seperti difoto harga gatot dan tiwul dengan parutan kelapa dibandrol harga tiga ribu saja, sedangkan getuknya hanya dua ribu. Namun tidak harus beli dengan harga segitu, harganya bisa mengikuti permintaan pembeli, bisa request, seperti "beli tiga ribu ya mbah, gatotnya sedikit aja mbah, banyakin tiwulnya" permintaan dari pembeli seperti hal tersebut sudah biasa, terlebih ini didesa yang bisa dibilang harganya tak semahal dikota.
"mpun dangu mbak sadean e ten mriki, biasane nek pahing sadeane mboten ten mriki, ten ngajengan niko" ujar Jum Cipto asal Dusun Kentingan, yang berarti "saya jualannya disini uda lama mba, biasanya kalo pahing jualannya ngga disini, tapi didepan sana" memang biasanya para penjual berpindah tempat atau tempat berjualannya berbeda antara hari pahing atau kliwon, karena jika kliwon lebih banyak pedagang yang berjualan, jadi tempatnya bisa berubah. Namun untuk pembeli yang sudah langganan, pasti sudah tau tempat"nya jika pahing dan kliwon berbeda.
Tak lengkap rasanya berburu kuliner di Pasar Kejambon tanpa mencicipi cilok. Makanan yang berbahan dasar tepung terigu, tepung tapioka, dan sedikit campuran daging giling. Kemudian direbus dan dikukus hingga matang. Cilok biasanya disajikan dengan saus kacang yang gurih dan sedikit pedas, serta tambahan pelengkap seperti saus dan kecap. Kombinasi rasa yang unik dan penyajian yang praktis membuat cilok menjadi pilihan sarapan yang populer di pasar ini. Terlihat dari foto, banyaknya pembeli yang ingin membeli cilok.
Berburu kuliner di pagi hari di Pasar Kejambon bukan hanya tentang menikmati makanan lezat dan bergizi, tetapi juga merasakan kehangatan dan keakraban masyarakat lokal. Setiap hidangan yang ditawarkan memiliki cerita dan tradisi yang panjang, mencerminkan kekayaan budaya kuliner Indonesia. Jadi, bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi kuliner yang autentik dan memuaskan, Pasar Kejambon adalah destinasi yang wajib dikunjungi.