Mohon tunggu...
Zahra Wardah
Zahra Wardah Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang hobi menulis

Selain menulis dan ngeblog (coretanzahrawardahblogspot.com), Zahra Wardah juga menekuni di dunia Layouter, Youtuber: Cerita Keren. Silakan singgah. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Wanita Malam dari Desa (Bab 9)

11 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku masih terengah-engah dengan berhenti sejenak. Tiba-tiba Mas Walid hadir di hadapanku saat aku menunduk, memeriksa sepatuku yang sepertinya haknya copot.


"Mas Walid." Dia tersenyum manis sekali, ya, Allah.


"Aku sudah tahu, kok, kamu bekerja di sini. Sejak aku mengantarmu ke indekos Bos Tohir. Aku gali semua tentangmu dari Bos Tohir."


"Tapi, kenapa tadi ekspresi Mas begitu terkejut saat tahu aku di sini?"


Dia lebih mendekat kepadaku. "Aku hanya ingin melihat ekspresimu saat aku tahu kamu bekerja di sini. Yati, aku, kan, sudah bilang berulang kali bahwa aku akan menerimamu apa adanya. Emmm ... asalkan setelah kita menikah kamu mematuhiku."


Senyumnya menenangkan hati. Aku bernapas panjang lega. Aduh, bagaimana coba aku bisa menolak makhluk tampan satu ini? Meleleh. Kini hatiku dipenuhi oleh Mas Walid. Dia memang tak pernah menyatakan I love you secara romantis bak drama-drama di sinetron. Akan tetapi, kenapa aku tak kuasa menolaknya.


"Pipimu jelas sekali. Kenapa berubah menjadi merah merona?" Dia tertawa, meledek aku yang makin malu olehnya.


"Tapi, Mas ...."


"Tapi apalagi, Cantik."


Ya, Allah aku dipanggil cantik. Kamu pintar sekali membuat aku makin tak berdaya Mas Walid. "Kamu harus minta maaf sama Umi karena beliau enggak salah, Mas."


Mas Walid sejenak berpikir. Sepertinya dia agak ragu. Sebelum membalasku dia menghela napas panjang, lalu mengeluarkannya perlahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun