Mohon tunggu...
Zahid Paningrome
Zahid Paningrome Mohon Tunggu... -

Creative Writer zahidpaningrome.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The President

29 Agustus 2016   10:48 Diperbarui: 29 Agustus 2016   11:09 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Maksudnya Nuklir, Pak Presiden?”

“Iya,” Kata Pak Presiden, mengambil satu puntung rokok.

“Maaf, untuk apa kita membuat Nuklir, Pak Presiden?”

“Ya, kamu tahu sendirikan, sudah banyak negara yang mempersenjatai dirinya dengan alat pembunuh massal itu,” Pak Presiden menyulut rokok yang terapit di bibirnya.

“Negara ini aman-aman saja, Pak. Tentram, penduduknya hidup dengan tenang dan damai. Jadi kenapa Negara kita harus ikut membuat senjata pembunuh massal itu?” Tanya Elina serius.

“Kamu tidak paham, Elina. Amerika, Russia, China, Korea Utara dan negara-negara lain. Mereka siap menjatuhkan nuklir kapanpun sesuka mereka, dimanapun tempat yang mereka suka,” Asap rokok mulai berhamburan diantara mereka.

“Tapi, dengan alasan apa pak?”

“Memperluas wilayah, kejayaan, harga diri Elina. Jadi kalau kita tidak siap, Negara kita akan hancur seketika tanpa perlawanan,” Pak Presiden mengapit rokok pada sela-sela jarinya.

“Kalau begitu perang dunia ketiga bukan hanya mitos? Akan benar-benar terjadi?” Tanya Elina.

“Begitulah faktanya, Elina.”

“Tidak pak, kali ini saya tidak setuju,” Tegas Elina, menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun