Â
- Konsep Pembelajaran Konversasional: Pask dan Scott mengembangkan konsep pembelajaran konversasional, yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Mereka melihat pembelajaran sebagai hasil dari interaksi dinamis antara individu dan lingkungan mereka, termasuk interaksi dengan orang lain, materi pembelajaran, dan teknologi.
- Teori Representasi dan Rekayasa Conversational: Salah satu kontribusi utama Pask dan Scott adalah pengembangan teori representasi dan rekayasa conversational. Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui proses konversasi atau dialog antara individu dan sistem representasi, seperti komputer atau guru. Melalui interaksi ini, pengetahuan dan pemahaman dipertukarkan dan dikonstruksi.
- Adaptasi Terhadap Konteks: Pask dan Scott menekankan pentingnya adaptasi terhadap konteks dalam pembelajaran. Mereka mengakui bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang unik, dan bahwa pembelajaran yang efektif harus disesuaikan dengan konteks spesifik individu tersebut. Hal ini mencakup penggunaan teknologi untuk menyediakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
- Pembelajaran Berbasis Pertanyaan: Pask dan Scott juga menekankan pentingnya pertanyaan dalam proses pembelajaran. Mereka berpendapat bahwa pertanyaan dapat memicu refleksi, diskusi, dan eksplorasi lebih lanjut, yang semuanya merupakan komponen penting dari pembelajaran yang berarti.
- Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Salah satu area kepentingan utama Pask dan Scott adalah penerapan teknologi dalam pembelajaran. Mereka melihat teknologi sebagai alat yang dapat meningkatkan aksesibilitas, fleksibilitas, dan efektivitas pembelajaran, terutama dalam konteks pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran berbasis komputer.
Â
Pandangan Pask dan Scott tentang pembelajaran memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang bagaimana pembelajaran terjadi, terutama dalam konteks interaksi sosial dan penggunaan teknologi.[16] Melalui pendekatan konversasional dan teori representasi dan rekayasa conversational, mereka telah membuka jalan bagi pengembangan pendekatan pembelajaran yang lebih adaptif, interaktif, dan efektif.
Daftar Pustaka
 Abdurakhman, Omon, and Radif Khotamir Rusli. "Teori Belajar dan Pembelajaran." Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2.1 (2015).
Ahmadi, A. (2019). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Muhammad, Ayu Puspita Sari, and Adriawan Maulana Tama. "Implikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Proses Pembelajaran dan Penerapan IT di Era Modern." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-2, 2017.
Arifin, Muhammad, Ayu Puspita Sari, and Adriawan Maulana Tama. "Implikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Proses Pembelajaran dan Penerapan IT di Era Modern." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-2, 2017.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2017). Panduan Pembelajaran Aktif: Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.
Landa, L. Nev. (2003). Sibernetika dan Pembelajaran: Pendekatan Sistem dalam Pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Maemonah, M. Ag. "Psikologi Belajar." (2017).