Mohon tunggu...
ZAENAL ARIFIN
ZAENAL ARIFIN Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya Merupakan guru sekolah dasar negeri 3 sumberagung saat ini saya sedang menempuh pendidikan guru penggerak angkatan 10 kabupaten Pringsewu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

30 Maret 2024   13:55 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:13 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pembelajaran (Findings)

Saya meyakini bahwa sebagai pendidik kita semua sadar akan pentingnya peran seorang guru, guru yang berkualitas dengan meningkatkan. Tidak lupa juga sebagai pendidik yang mengikuti perkembangan zaman, saya harus bisa menguasai teknologi untuk sudah menjadi tuntunan zaman, dengan tidak meninggalkan sosio kultural budaya yang ada.

Saya selalu berupaya menjadi pendidik yang memberikan kesan baik kepada peserta didik dan berusaha menjadi inspirasi bagi semua, terutama bagi sekolah dan teman sejawat. Saya yakin dengan pembelajaran kolaboratif bisa berjalan dengan baik dengan tujuan yang sama yaitu memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat yang mereka miliki.

Beberapa poin dalam pemikiran KHD yang menekankan pada pendidikan selalu memperhatikan; Kodrat Alam, Kemerdekaan, Kemanusiaan, Kebudayaan, dan Kebangsaan. "Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya" (KHD-2009) tentang pendidikan dan pengajaran.

Artinya pendidikan merupakan suatu usaha yang berfokus pada proses atau usaha pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya dan bisa saya artikan bahwa setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap anak punya cara belajarnya masing-masing, maka penting bagi pendidik melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.

Bagaimana agar pembelajaran berdiferensiasi ini bisa berjalan? Kuncinya adalah assesmen diagnostik awal yang berguna untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar yang sesuai dengan kondisi anak, ini diperlukan agar pendidik dapat merancang pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan anak , hal ini dikenal dengan istilah 'berhamba pada anak'. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran wajib menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Pertanyaannya, apakah para pendidik mampu melakukan pembelajaran berdiferensiasi? Jawabannya tidak ada yang tidak mungkin bagi pendidik yang ikhlas, mempunyai tekad dan daya juang tinggi!

4. Penerapan (Future)

Guna mencapai hasil yang baik dalam proses pendidikan dan pengajaran yang selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara, maka yang terpenting adalah kita mulai dari diri kita dulu, tidak hanya sebatas teori tetapi juga penerapan seperti mengubah metode dan model pembelajaran di kelas. kini peserta didik bisa menyelesaikan tugas sesuai kreatifitasnya masing-masing dengan menampilkan dalam bentuk video, audio, bermain peran, artikel dan masih banyak lagi.

Materi dalam modul 1.1 ini banyak mengubah pandangan saya bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong tetapi setiap anak sudah punya goresan laku yang menjadi dasar dalam dirinya dan tugas pendidik adalah mempertebal dan mengarahkan lakunya. Semua yang saya dapatkan dalam modul ini mengubah perspektif saya terhadap anak yang semula hanya berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses. Selain itu saya merancang dan melakukan asesmen diagnostik awal untuk mengetahui profil dan kebutuhan anak. Dilanjutkan dengan merancang pembelajaran sesuai dengan hasil assesmen diagnostik awal yang telah dilakukan, membuat kesepakatan di awal pembelajaran juga penting agar pembelajaran lebih tertib walaupun tetap fun.

Demikian jurnal dwi mingguan dari saya, semoga kedepannya saya tetap istiqomah serta siap menerima materi untuk modul berikutnya dan bisa saya implementasikan dalam diri dan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun