Terus terang saya suka senyum, dan kalau boleh ketawa ngakak akan saya lakukan, ketika menjumpai anak-anak remaja pakai motor knalpot brong. Sungguh sangat lucu. Disamping juga pasti mengganggu.
Itu anak-anak remaja, atau siapapun orangnya, tentu kurang paham fungsi kendaraan. Dikiranya, satu model bisa untuk semuanya. Mungkin, kalau punya mobil jenis Touring Offroad Adventure, akan dipakai harian di jalan perkotaan.
Bolehkah melakukan modifikasi terhadap kendaraan yang kita miliki..? Ya boleh. Bahkan pada kondisi tertentu bisa jadi amat di perlukan. Dan pastinya, modifikasi kendaraan tak ada yang melarang.
Baik terhadap bodi, interior, eksterior, jok, lantai, kapasitas mesin, kaki-kaki dan sebagainya. Tapi ya harus sesuai peruntukan dan kondisi jalan. Jangan sembarangan. Kalau maksa pasti bermasalah. Entah di tangkap polisi, atau di semprot warga sekitar.
Pengamanatan saya, modifiksi kendaraan ada hubungan dengan keperluan atau kebutuhan. Maunya pemilik gimana..? Ya sesuaikan saja. Apakah buat dipakai harian, kontes, ajang balap atau apa..?
Kalau harian, yang dibutuhkan adalah kenyamanan. Modifikasi kendaraan bisa dilakukan paling tidak untuk sektor kaki-kaki dan jok. Bagi yang suka nyetir sambil menikmati musik, lakukan juga modifikasi audio.
Jika ingin lebih aman, modifikasi kendaraan harian mengarah ke bagian indikator kecepatan, lampu tanda pindah jalur kanan kiri dan muka belakang, part-part pengereman atau hal lain yang sejenis dengan itu.
Ada juga yang pakai rotator. Tapi kalau kendaraan pribadi yang tidak ada hubungan dengan dinas atau klub yang sudah punya ijin, sebaiknya tak perlu. Jikapun terpaksa, hidupkan rotator saat betul-betul mendesak.
Modifikasi buat kontes. Yang ini, kenyamanan kendaraan biasanya tersisihkan. Bahkan pada skala tertentu keamanan tak diperhatikan pula. Mengapa, karena yang dibutuhkan adalah keindahan. Atau sedap dipandang mata sesuai kriteria yang di syaratkan oleh panitia.
Mau yang paling ceper, unik atau nyeleneh..? Maka tak heran, pada kendaraan kontes, terdapar part kendaraan vital justru tak di perlukan. Misal spion yang harus di copot demi mengejar point atau nilai.
Modifikasi kendaraan balap dan offroad. Anda yang hobby kebut-kebutan atau suka jalanan becek berlumpur di hutan-hutan, pastinya sangat tak asing dengan otak-atik mesin, kaki-kaki dan bodi.
Yang balap ingin mobilnya punya kecepatan maksimum dan aerodinamis. Sedang yang offroad lebih suka mesin tangguh dan bodi kuat. Semuanya di perlukan, agar kendaraan mampu melibas jalan dan jadi yang terdepan sesuai trek yang ditentukan oleh panitia.
Modifikasi terhadap kendaraan yang dipakai harian pastinya sangat cocok melaju di jalan umum. Mengapa, karena beberapa bagian kendaraan yang diganti atau upgrade sama sekali tak menggangu pihak lain.
Namun tak demikian buat kendaraan balap dan kontes. Dibanding yang harian, kendaraan yang sudah di modifikasi buat dua keperluan itu butuh trek khusus, alias jangan di pakai di jalan umum.
Mengapa, karena keberadaannya pasti bermasalah. Lebih parah lagi, dari segi keamanan sama sekali tak terjamin. Sangat membahayakan, baik bagi si pengendara sendiri. Juga pengguna jalan yang lain.
Contoh motor balap drag race. Anda tahu, motor jenis ini butuh bodi ringan, agar punya akselerasi tinggi. Salah satu caranya, melakukan modifikasi terhadap ban. Yang biasanya standard lebar, di rubah menjadi sangat ramping.
Modifikasi buat motor balap biasanya juga terhadap knalpot. Dari yang standardnya senyap, di rubah jadi bising. Ketika di geber, bunyinya sangat keras. Seakan-akan mau pecah gendang telinga ini.
Maka kalau motor balap yang bannya ramping dan pakai knalpot brong melaju di jalan umum, alamat bisa terjadi problem. Ban ramping rawan jatuh. Dan knalpot brong membuat orang lain tak nyaman.
Ironisnya, ada orang yang melakukan modifikasi kendaraan semata karena ikut-ikutan. Tanpa sama sekali mempertimbangan kebutuhan.
Misal, mobil dibuat ceper. Ground clearance-nya sangat rendah nyaris menyentuh aspal. Padahal dipakai buat harian, bukan untuk kontes.
Akibatnya, ketika dikendarai sangat tidak nyaman. Gasrok ketika melewati jalan bergelombang, apalagi polisi tidur. Naikannya juga keras. Kalau penumpangnya kebetulan wanita sedang hamil tua, bisa langsung lahir di tempat.
Lebih parah lagi, kendaraan yang di modifikasi ban ramping, knalpot brong dan bodi ceper tersebut ternyata adalah milik satu-satunya. Waduuh, ini gimana. Masak untuk transport sehari-hari jauh dari rasa nyaman dan aman. Ya tidak benar.
Biasanya, para penghobby balap dan kontes punya kendaraan khusus untuk keperluan itu. Sementara buat harian, ada yang lain. Artinya, jika ingin menyalurkan kesenangan sebaiknya beli kendaraan lebih dari satu.
Saya sendiri melakukan modifikasi terhadap kendaraan yang saya pakai. Karena cuma buat harian, sektor yang diubah atau upgrade adalah di kaki-kaki dan interior saja. Demi mengejar kenyamanan dan keamanan.
Sementara mesin, saya biarkan standard dari pabrik. Alasannya, karena mesin tergolon bagian yang vital. Kalau di modifikasi, khawatir berpengaruh terhadap kinerja mesin. Lagipula, saya tak mau balapan atau ikut kontes.
Menyikapi modifikasi kendaraan yang tak sesuai peruntukan, saya setuju agar polisi melakukan razia. Karena jelas-jelas membahayakan dan mengganggu kenyamanan. Kalau perlu jangan cuma tilang. Tapi tahan unitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H