Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Capres Ketiga, Apa Sebenarnya Andalan Prabowo-Gibran?

7 Januari 2024   09:03 Diperbarui: 7 Januari 2024   09:03 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Debat Capres Ketiga. Sumber Foto Topik Pilihan Kompasiana.

Sebaliknya yang terjadi pada Pak Jokowi. Menjelang lengser, meski bukan Ketua apalagi pemilik partai politik, performa dan kualitas ayah dari cawapres Pak Prabowo ini terlihat moncer.

Menjadi rujukan banyak pihak dalam hal memilih kandidat pilpres di 2024. Serta mendapat persepsi tingkat kepuasan sangat tinggi dari masyarakat atas kinerjanya selama menjabat sebagai presiden RI ke-8.

Memang betul, beberapa waktu lalu sempat muncul isu tentang KKN anak-anak Pak Jokowi dalam berbisnis. Terutama yang dituduhkan oleh pihak oposisi. Yang paling hebat sebagaimana dilontarkan oleh Almarhum Rizal Ramli.

Tapi beda dibanding situasi yang dialami oleh Pak SBY akibat korupsi beberapa kader partai Demokrat. Hingga kini, beragam tuduhan pihak oposisi tak satupun yang masuk pengadilan. Apalagi terbukti.

Naah, disitulah kemudian fenomena Pak SBY dan Pak Jokowi bisa di adu tanding. Dengan kondisi yang kurang menguntungkan akibat banyak masalah, Pak SBY tak mampu memberi pengaruh terhadap pelaksanaan pemilu.

Nanti mari kita tunggu dan lihat bersama-sama bagaimana dengan situasi yang terjadi pada Pak Jokowi. Apakah moncernya nama baik beliau bisa membawa kemenangan bagi pasangan Prabowo-Gibran..?

Lalu secara partai, dapatkah nama baik Pak Jokowi mendongkrak peroleh suara PSI, dimana saat ini "kebetulan" di komandani oleh putranya yang bernama Kaesang Pangarep yang juga berposisi sebagai pendukung Prabowo-Gibran..?

Kalau Prabowo-Gibran menang pilpres 2024, apalagi ditambah PSI masuk senayan, barulah terbukti "kesaktian" Pak Jokowi. Tapi kalau tidak, nasib Pak Jokowi, anak keturunan dan para koleganya bisa lebih buruk daripada Pak SBY.

Sedikit banyak, saat ini Pak SBY masih bisa cawe-cawe terhadap konstalasi politik di Indonesia. Anak sulungnya yang bernama Agus Harimurti Yudhoyono agak tertolong menjadi Ketua Partai.

Tentu tidak demikian dengan posisi Pak Jokowi andai kalah. Karir beliau, anak-anak dan para koleganya bisa habis. Mungkin cuma menyisakan sejarah kelam. Akibat perseteruan dengan teman-teman sendiri karena mendukung Prabowo dan menjadikan Gibran cawapres.

Guna mencapai kemenangan, debat kandidat pilpres pasti tidak akan dijadikan satu-satunya media mengalahkan lawan. Apalagi melihat hasil debat capres sebelumnya. Dimana performa Pak Prabowo di klaim banyak pihak ada dibawah Ganjar dan Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun