Sebaliknya yang terjadi pada Pak Jokowi. Menjelang lengser, meski bukan Ketua apalagi pemilik partai politik, performa dan kualitas ayah dari cawapres Pak Prabowo ini terlihat moncer.
Menjadi rujukan banyak pihak dalam hal memilih kandidat pilpres di 2024. Serta mendapat persepsi tingkat kepuasan sangat tinggi dari masyarakat atas kinerjanya selama menjabat sebagai presiden RI ke-8.
Memang betul, beberapa waktu lalu sempat muncul isu tentang KKN anak-anak Pak Jokowi dalam berbisnis. Terutama yang dituduhkan oleh pihak oposisi. Yang paling hebat sebagaimana dilontarkan oleh Almarhum Rizal Ramli.
Tapi beda dibanding situasi yang dialami oleh Pak SBY akibat korupsi beberapa kader partai Demokrat. Hingga kini, beragam tuduhan pihak oposisi tak satupun yang masuk pengadilan. Apalagi terbukti.
Naah, disitulah kemudian fenomena Pak SBY dan Pak Jokowi bisa di adu tanding. Dengan kondisi yang kurang menguntungkan akibat banyak masalah, Pak SBY tak mampu memberi pengaruh terhadap pelaksanaan pemilu.
Nanti mari kita tunggu dan lihat bersama-sama bagaimana dengan situasi yang terjadi pada Pak Jokowi. Apakah moncernya nama baik beliau bisa membawa kemenangan bagi pasangan Prabowo-Gibran..?
Lalu secara partai, dapatkah nama baik Pak Jokowi mendongkrak peroleh suara PSI, dimana saat ini "kebetulan" di komandani oleh putranya yang bernama Kaesang Pangarep yang juga berposisi sebagai pendukung Prabowo-Gibran..?
Kalau Prabowo-Gibran menang pilpres 2024, apalagi ditambah PSI masuk senayan, barulah terbukti "kesaktian" Pak Jokowi. Tapi kalau tidak, nasib Pak Jokowi, anak keturunan dan para koleganya bisa lebih buruk daripada Pak SBY.
Sedikit banyak, saat ini Pak SBY masih bisa cawe-cawe terhadap konstalasi politik di Indonesia. Anak sulungnya yang bernama Agus Harimurti Yudhoyono agak tertolong menjadi Ketua Partai.
Tentu tidak demikian dengan posisi Pak Jokowi andai kalah. Karir beliau, anak-anak dan para koleganya bisa habis. Mungkin cuma menyisakan sejarah kelam. Akibat perseteruan dengan teman-teman sendiri karena mendukung Prabowo dan menjadikan Gibran cawapres.
Guna mencapai kemenangan, debat kandidat pilpres pasti tidak akan dijadikan satu-satunya media mengalahkan lawan. Apalagi melihat hasil debat capres sebelumnya. Dimana performa Pak Prabowo di klaim banyak pihak ada dibawah Ganjar dan Anies.