Hari ini, Senin 13 November 2023 Komisi I DPR RI menyetujui Jenderal Agus Subiyanto calon panglima TNI. Pak Agus akan menggantikan posisi Laksamana TNI Yudo Margono. Beliau segera memasuki masa pensiun.
Siapakah sosok Jenderal Agus..? Apakah memang punya prestasi mentereng hingga mampu mengalahkan beberapa Jenderal lain di jajaran yang sama dalam persaingan menduduki puncak karir dibidang militer.?
Sebelum ikut fit and proper test calon panglima TNI, oleh Presiden Jokowi Pak Agus lebih dulu di ploting menduduki KSAD yang ditinggalkan oleh Jenderal TNI Dudung Abdurrahman. Pak Dudung juga memasuki masa pensiun.
Kalau soal jenjang karir dari bawah sampai sekarang, termasuk pula tentang proses pendidikan yang pernah dijalani, saya kira eksistensi Pak Agus sama sekali tak meragukan. Pastilah memenuhi syarat.
Namun yang sangat menarik buat dijadikan bahan rasan-rasan adalah soal lejitan karir Pak Agus. Melesat bak roket Hamas saat serangan pertama, yang tak mampu dibendung masuk ke wilayah Israel meski oleh Irom Dome sekalipun.
Juga rasan-rasan tentang awal mula “perkenalan” atau ketemunya Pak Agus dengan Presiden kita Pak Jokowi itu. Anda yang kebetulan tahu, atau mengikuti perjalanan karir keduanya, yakin saya akan sedikit tersenyum.
Tak perlu kita tengok dari awal, langsung saja pada momentum pertengahan, dimana Pak Agus mulai menduduki jabatan yang patut di perhitungkan di jajaran TNI. Utamanya di matra Angkatan Darat.
Pada tahun 2017-2018, pria kelahiran 5 Agustus 1967 itu menjabat sebagai Komandan Korem 132/Tadulako. Tapi sebelumnya, tepatnya pada rentang waktu 2009-2011, Pak Agus duduk sebagai Dandim 07/35 Surakarta, sebutan lain dari Kota Solo.
Kita paham bersama kan, kalau pada masa tersebut yang jadi Wali Kota Solo adalah Pak Jokowi. Ya benar. Ketika itu, secara struktural jabatan Pak Jokowi masih ada di tingkat “bawah”. Alias cuma bawahan Gubernur dan Presiden.
Dengan kata lain, Pak Agus sebenarnya merupakan mitra kerja Jokowi di Solo beberapa tahun lalu. Bisa jadi, akibat interaksi mendalam sebagai Wali Kota dan Dandim, ditambah adanya kecocokan pandangan, kedua tokoh itu lalu jadi kawan dekat.