Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tarik Menarik Antar Menteri dan Goyangan Pasca Pendaftaran Pilpres

5 November 2023   08:34 Diperbarui: 5 November 2023   08:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana sikap poros PDIP, Nasdem dan kawan-kawan jika skenario pelengseran menteri diatas betul-betul terjadi..? Saya kira mereka akan balas dendam. Dengan cara kolaborasi membentuk kekuatan baru di gedung parlemen Senayan.

Bisa di prediksi, sisa pemerintahan Jokowi-Makruf yang cuma setahun itu bakal tersendat. Bahkan, kalau Jokowi bersikap "keras kepala", dapat berujung pada impeachment. Presiden diberhentikan ditengah jalan.

Semoga saja gambaran imajiner saya tersebut tidak terjadi. Demi kondusifitas jalannya pemerintahan, kelanjutan program pembangunan dan terciptanya ketenangan di tengah-tengah masyarakat.

Hanya saja, dari semua rangkaian itu, yang perlu di garis bawahi adalah, bahwa masuknya Gibran kedalam pertarungan pilpres 2024 mampu membuat repot hampir semua lini.

Terjadi demikian, karena fenomena Gibran memang tidak pernah ada antisipasi sebelumnya. Lha bagaimana hendak di antisipasi. Wong merupakan sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Karena sudah di kunci oleh regulasi.

Eeee, dilalah kuncinya malah dibuka oleh Mahkamah Konstitusi/MK. Jadinya, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pilpres tak sempat menyiapkan kunci cadangan buat menutup kembali celah yang telah dibuka oleh MK.

Terlebih, strategi MK membuka kunci tersebut bisa dibilang sungguh cerdik. Syarat menjadi peserta pada laga pilpres yang disebutkan harus berusai 40 tahun dibiarkan tak di otak-atik.

Hanya saja, lalu di tambah frasa "punya pengalaman atau sedang menjabat sebagai kepala daerah yang terpilih lewat pilkada". Maka disinilah sosok Gibran bisa masuk. Karena saat ini sedang menjabat sebagai Wali Kota.

Kalau diamati dengan seksama, strategi MK membuka jalan bagi Gibran ibarat sebuah karet. Yang penggunaannya bisa di molorkan sedemikian rupa. Direntang jadi pendek silahkan. Hendak di ulur memanjang tidak masalah. Pokoknya elastis dah. Sesuai pesanan.

Apa yang saya ungkap diatas tidak bicara soal netralitas ya. Karena kalau tentang ini, secara kasat Jokowi pasti akan melakukannya. Tapi siapa yang bisa mengontrol sepak terjang presiden kita itu selama 24 penuh..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun