Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Selamat Purna Tugas Kyai Salwa

7 September 2023   09:11 Diperbarui: 7 September 2023   09:24 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, yang ada hubungan dengan masalah mental. Kalau yang ini agak serius. Pernah dilontarkan dalam bentuk tanya oleh Wabup/Wakil Bupati Bondowoso yang tak lain adalah teman koalisi Bupati sendiri.

Saya kutip dari media lokal, Wabup sempat menyatakan “saat kampanye kita sudah janji tidak akan ada jual beli jabatan, tidak ada pungli dan sebagainya, tapi kok masih marak jual beli jabatan.?” (IndonesiaPos, 17/01/2022).

Bahkan, masih dari media yang sama, Wabub hingga melontarkan pandangan cukup menohok. Katanya, “Makanya saya katakan, lebih baik kita bergabung dengan mantan preman yang sudah bertaubat, dari pada tokoh agama yang kemudian jadi preman”.

Wabup memang tak menyebut secara spesifik dan terang benderang siapa yang dimaksud. Tapi jelas itu terarah kepada seseorang yang diduga bermental kurang bagus. Bahkan diksinya gamblang membandingkan antara seorang yang baik dengan yang buruk.

Mejelang berakhirnya masa jabatan Bupati Kyai Salwa, soal lobby dan menejemen administrasi saya kira akan jadi beban bagi pemerintah Kabupaten Bondowoso. Entah siapa yang dianggap tak mampu melobby dan kurang cakap mengelola administrasi.

Bupati Kyai Salwa sendiri,  para kepala dinas, badan dan staf terkait.? Atau karena ada faktor eksternal pihak luar yang punya kekuatan ekstra hingga sanggup kasih pengaruh cukup besar terhadap jalannya pemerintahan Kabupaten Bondowoso..?

Kalau masalah mental sebagaimana contoh pernyataan Wabup di atas, bebannya tentu ada pada Bupati Kyai Salwa dan Tim. Mengapa, karena pihak beliaulah yang berjanji soal tidak akan ada pungli dan jual beli jabatan. Bukan pihak lain.

Memang belum ketahuan siapa yang melakukan. Tapi lontaran oleh orang dalam macam Wabup, sedikit banyak menimbulkan persepsi kurang bagus. Minimal ada rasan-rasan tak sedap.

Kemudian tentang kekurangan dana yang berimbas pada mandegnya pembangunan jalan. Ada yang berpendapat itu terjadi karena faktor pandemi. Bukan karena hal lain.

Memang benar ada pandemi. Tapi kalau dibanding kabupaten Lumajang dan Jember misalnya, yang juga mengalami pandemi seperti Bondowoso, ya tak terlalu parah amat. Dua kabupaten  itu masih bisa alokasikan anggaran buat pembangunan jalan.

Sebagai akhir dari tulisan ini, tak lupa saya kasih apresiasi terhadap Pemerintahan Bupati Kyai Salwa untuk program insentif guru ngaji. Lepas dari kontroversinya, telah ada kenaikan dibanding sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun