Beda dengan sikap kafir qurasyi. Setelah banyak warga Mekkah ikut ajaran Rasul SAW, orang qurasyi mulai melakukan intimidasi dan ancaman. Berusaha memutus hubungan pernikahan orang-orang yang percaya ajaran Nabi. Terlebih yang terikat perkawinan dengan putri-putri Rosul.Â
Menantu beliau yang bernama Utbah bin Abu Lahab, dibujuk agar menceraikan istrinya Ruqayyah binti Rasul SAW. Utbah dijanjikan wanita lain. Ironisnya, bujukan itu sukses. Utbah akhirnya mencerai Ruqayyah. Lalu menikah lagi dengan anak  Sa'id bin Al-Ash.
Abul Ash bin ar-Rabi' suami Sayyidah Zainab juga dibujuk. Tapi tidak berhasil. Â Meski non muslim, suami idaman ini setia membela cintanya. Tetap kukuh untuk terus membina keluarga bersama Sayyidah Zainab.Â
Saat ditanya oleh orang-orang qurasyi, mengapa tidak mau cerai seperti dilakukan oleh Utbah bin Abu Lahab, menantu Nabi yang bersahaja ini berkata "aku tak tergiur perempuan Quraisy satupun."
Pada perkembangan berikutnya, sering terjadi perang antara umat islam dengan kafir qurasyi. Basis markas kaum muslimin di Madinah. Sementara kafir qurasyi di Mekkah.Â
Pada tahun ke-2 hijriyah, terjadi pertempuran badar. Karena teguh pada agama nenek moyang, suami Sayyidah Zainab ada dipihak kafir qurasyi. Ikut serta menyerang madinah. Yang tak lain dipimpin oleh mertuanya sendiri, Rasul SAW. Ayah dari istrinya.
Sial tak bisa dibendung. Kafir qurasyi kalah. Banyak pasukan qurasyi menjadi tawanan pasukan muslim dan dibawa ke Madinah. Termasuk Abul Ash bin ar-Rabi', menantu Nabi. Agar bisa bebas, para tawanan itu harus ditebus.Â
Sebagai istri setia, Sayyidah Zainab datang ke Madinah. Ingin juga menebus suaminya. Salah satu barang berharga yang dijadikan jaminan oleh putri Nabi ini adalah sebuah kalung. Yang merupakan hadiah pernikahan pemberian sang ibu. Sayyidah Khadijah.
Melihat kalung tebusan itu, hati Rasul SAW tersentuh. Beliau lalu ingat pada istri tercinta. Yang telah banyak berkorban untuk kepentingan dakwah saat Nabi SAW masih berjuang di Mekkah.Â
Sebagai penguasa Madinah, beliau minta pada sahabat agar membebaskan Abul Ash bin ar-Rabi' tanpa tebusan. Dan mengembalikan kalung itu kepada Zainab. Putrinya yang masih tinggal di Makkah.
Sebelum balik ke Mekkah, kepada menantunya itu Nabi minta agar Abul Ash bin ar-Rabi' membolehkan Zainab hijrah ke Madinah. Suami Zainab itu menepati janji.Â