"Masa sih..?"
"Iya.. dia pakar seks pokoknya.."
"Benarkah itu?"
"Iya.. dan dia seorang cewek.."
"Wuhuiii.. cewek.. yang pinter ngeseks..??"
"Heh!! Pinter ilmunya seks.. bukan pinter ngeseks.."
"Tapi kan.. pinter ilmunya seks.. mestinya juga pinter ngeseks.."
"Ya.. kuharap begitu Pak.. Tapi Anda jangan membicarakan dia seperti itu. Saya tidak suka mendengarnya. Dia itu sahabat saya, dan saya menghormatinya.. Anda jangan coba-coba nyindir-nyindir seperti itu lagi.."
"Iya Mr. President.. saya paham kok.. "
**
Tiga bulan kemudian.. dan konsepku memang telah disetujui. Ada sebuah proyek percontohan untuk ini. Dan aku harus meresmikannya pada hari ini, dengan memberikan pengantar bersama sahabatku seorang seksolog yang akan memberikan orientasi seks. Sekitar 20 pasang calon pengantin di pinggiran kota Jakarta telah siap di sebuah ruangan di dekat KUA untuk mengikuti orientasi seks menjelang menikah.