"Begini Pak Ontoseno. Saya tidak melembagakannya. Atau membuat semacam kantor baru di negeri ini.. Kantor Urusan Orientasi Seks.. dipimpin oleh pejabat setingkat eselon satu.. Bukan itu pak.."
"Lalu.."
"Kita titipkan saja di lembaga yang sudah ada. Misalnya.. KUA.. itu..yang biasanya menikahkan orang.."
"Caranya..?"
"Ya caranya.. sebelum menikah.. mereka para calon pengantin itu harus dikumpulkan dulu.. untuk mengikuti orientasi seks. Bahasa kerennya.. semacam workshop seks gitu."
"Konsepnya gimana, Mr. President.. saya kok jadi penasaran.."
"Gini. Di workshop seks itu, nanti akan ada ulasan mengenai bagaimana hubungan seks yang aman. Bagaimana agar cepat punya anak. Bagaimana agar terjadi kepuasan di kedua belah pihak. Bagaimana menjaga keharmonisan.. yah.. pokoknya tema-tema yang bagus seperti itu.."
**
Kulihat, Pak Ontoseno mulai bisa menahan kantuknya. Mungkin karena ia kupaksa membicarakan tema ini. Tema tentang seks.
"Tapi Anda harus merekrut konsultan, Mr. President.." celetuk Pak Ontoseno..
"Ya jelas to Pak. Masak saya konsep sendiri. Kemampuan konsep saya tentang seks kan masih rendah. Eh.. saya sudah punya orangnya lho.."