Aku membolak-balik koran yang kubaca menjelang tidur. Ada berita mengenai beberapa kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di beberapa daerah. Diceritakan, kisruh di dalam rumah tangga itu disebabkan karena terjadi ketidakharmonisan hubungan suami isteri di ranjang.
Saling silang pendapat pun muncul dalam kasus-kasus seperti itu. Seorang pakar mengatakan bahwa ketidakharmonisan dalam urusan ranjang mungkin saja terjadi karena beberapa hal. Si isteri yang menuntut, atau si suami yang tidak terpuaskan. Benar-benar ini murni urusan seks. Biarlah ini menjadi urusan para seksolog. Dan aku melempar koran itu ke sudut ruangan kamar pribadiku.
Tapi malah.. aku tak pernah bisa tidur lagi gara-gara urusan ini. Aku keluar dari kamar pribadiku, dan aku menyuruh Jemangin membangunkan Ontoseno.
**
"Ada apa Mr. President? Malam-malam gini kok membangunkan saya? Apakah ada sesuatu yang gawat telah terjadi?" Ontoseno masih mengusap-usap wajahnya, kemudian menguap lagi, pertanda tidurnya memang belum lama.
"Ini penting Pak Ontoseno. Aku punya ide. Aku ingin menanyakan kepadamu apakah ide ini bisa diterapkan.." tanyaku.
"Ide apa, Mr. President..?" Ontoseno berusaha membuka lebar-lebar matanya, dan menatapku.
"Gini Pak Ontoseno. Saya ingin ada orientasi seks bagi para calon-calon pengantin baru di negeri ini. Jika calon mahasiswa harus melalui orientasi pengenalan kampus, maka calon pengantin juga harus mengikuti orientasi seks ini.. sebagai bekal 'nggebyur ing bebrayan'.. sebagai bekal terjun dalam sebuah rumah tangga.."
Pak Ontoseno kaget.
**
"Menurut saya.. urusan seks itu kan urusan pribadi to Mr. President. Jadi buat apa kita ikut campur dengan melembagakan orientasi seks segala.." Ontoseno mulai mendebatku.