Pendopo Kabupaten Blitar
Dengan memakan waktu kurang lebih 2,5 jam kami telah sampai di Pendopo Kabupaten Blitar yang megah di dekat kota.
Sambil rehat sejenak kami berfoto di bawah patung Bung Karno berbahan perunggu yang berdiri kokoh di depan Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar yang diresmikan pada 18 Oktober 2018.
Alun – Alun Kota Blitar
Tujuan selanjutnya adalah Alun-Alun Kota di jalan Merdeka Kepanjen Lor, kota Blitar. Terdapat spot-spot foto yang menarik di sana, jika haus atau lapar kita dapat berwisata kuliner di kios-kios makan yang berjajar di sana. Sajian minuman khas Blitar es Pleret dapat menjadi pilihan kala cuaca panas di siang bolong.
Taman Pecut
Taman Pecut yang berlokasi di area alun-alun ini diresmikan Wali kota Blitar saat itu, Muhammad Samanhudi Anwar pada tahun 2017.
Tak hanya sekadar sebuah monumen tangan menggenggam pecut (cambuk) semata, monumen ikonik ini mempunyai filosofi mengajak masyarakat Blitar untuk selalu semangat.
Bangkit dari “kemelempeman” atau kemalasan menjadi kota yang mempunyai masyarakat kuat dan pekerja yang luar biasa.
Dilatar belakangi legenda Pecut Kyai Samandiman yang konon pecut tersebut mampu membelah aliran lahar sehingga kota aman dari terjangan lahar Gunung Kelud.
Pecut sakti itu merupakan pecut milik Bupati Blitar ke-3 Kanjeng Pangeran Sosrohadinegoro yang menjabat dari 1915-1918 silam.
Pasar Wage
Pukul 11.30 WIB di bawah terik mentari yang sedang panas-panasnya mulai menggoda perut yang bergejolak karena lapar. Maksud hati ingin menikmati pecel Blitar, namun kami justru tergoda menu Pecel Madiun yang ada di salah satu kios kuliner di Pasar Wage, tak jauh dari alun-alun dan Taman Pecut.