“Yoooon, Yonoooo… ke sini o kamu gak renang taaa, seger bangeeeet”, kudengar Rizky berteriak-teriak dari balik kolam sebelah kanan.
“Ke sana o, aku ndk sini aja sambil ngemil, enakan ngemil hehehehe…”, Miko yang doyan makan seneng aja disiapkan 5)sajen melimpah.
Kulepas sandal gunungku, kunaikkan kain celana jeansku hingga persis di bawah lutut. Kususuri jalan setapak menuju kolam sebelah kanan yang terkesan segar dengan gemercik airnya. Terpaan sinar matahari siang itu benar terasa hangat.
“Ya Allah, kampreeeeet kalian yaaaa…” aku berteriak sekencang-kencangnya setelah sampai di tembok masuk area kolam.
Tampak pemandangan konyol yang benar-benar di luar nurul.
Mereka semua berdiri di bibir kolam sambil atraksi bergantian tanpa busana dengan celana dalam membalut kepala mereka.
Karena risih dan geli spontan kuambil semua celana dan baju mereka yang tergeletak di sudut kolam dan kubawa pergi.
Kumasukkan ke kresek dan kugantungkan di sebuah pohon dekat pos di mana Miko enak-enak ngemil agak jauh dari tempat mereka mandi di kolam tanpa sehelai benang pun.
“Ko, ayok ngopi di warung depan sana yok, tiba-tiba aku kedinginan…”, sengaja kuajak Miko keluar dari area Ubalan.
Miko yang tidak tahu apa-apa dengan senang mengikuti ajakanku. Kami pun menikmati kopi panas dan memesan mie instan di warung Pak Abdul.