Pada pemberontakan PKI 30 September 1965 Â Soekarno memilih tidak membubarkan PKI (awal mula dilengserkan). Â hal ini dikarenakan komitmen Soekarno untuk menghimpun semua unsur sebagai bentuk persatuan
sikap ini dilatarbelakangi kearifan dan kepercayaan Soekarno bahwa semua ideologi (dalam lintas waktu : diharapkan perubahan) tetap bisa memperjuangkan demokrasi dengan saling berdampingan.
meskipun pada akhirnya ideologi NASAKOM membawa petaka bagi negara baru ini.
Soekarno tetap memiliki solusi nasionalisme dengan cara lain yaitu rumusannya ketika masa muda(1920 dan 1930-an) : PancasilaÂ
kearifan dan kebijaksanaan Soekarno dalam membangun negara tergambar dalam rumusan Pancasila-nya.Â
Soekarno berusaha memfasilitasi semua ideologi dengan rumusan pancasila yang sekarang menjadi simbol persatuan negara.
Jelas bahwa Pancasila merupakan Sintesis Ideologi : demokrasi dan nasionalisme barat tradisionalisme, islam, Marxisme.
dipakainya Pancasila sampai sekarang menjadi dasar negara adalah bentuk kharismatis perumusnya, bagaimana konstitusi tetap stabil dalam waktu yang lama, persatuan tercapai, dan tidak ada pembeda antar nilai-nilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H