Kharismatis
max weber mengenalkan ciri-ciri dari kepemimpinan kharismatis yaitu "manusia ideal dan jenius, yang mampu menerobos berbagai kebekuan sosial" lebih jauh, titik kharismatik pada artikel ini merujuk pada Gerth dan Mills yang menggaris bawahi karismatis pada mekanisme dan birokrasi. artinya yang terpenting dan utama adalah kelanggengan pengaruh kepemimpinan kharismatik itu pada masyarakat luas"
Soekarno membuktikan bahwa pada kesempatan demi kesempatan berpidato mampu membakar semangat masyarakat untuk merdeka dan non-kooperatif. hebatnya, Soekarno dan misinya mampu merombak, membangun dan menata kembali institusi ideal menurutnya.Â
ini jelas tugas yang berat karena institusionalisasi adalah proses pembakuan berbagai nilai dan norma. nusantara saat itu, ada pada titik pergantian budaya menyeluruh. kita bisa menyebutnya revolusi kebudayaan. Soekarno lah sosok pemersatu pribumi, hal ini karena indonesia dulu belum punya arah pasca pemerintahan kerajaan.
Kebijaksanaan Dalam Multi Ideologi
peran Soekarno dan kebijaksanaannya sebagai pemimpin yang tidak dapat disngkal lagi adalah upaya mempersatukan berbagai aliran dan golongan pribumi.Â
pada perjalanannya, Soekarno melihat bahwa gerakan-gerakan perlawanan tidak banyak menghasilkan perubahan justru sebaliknya sangat mudah dihancurkan. diantaranya :Â
Budi Utomo - sifat yang moderat, didominasi priyayi dan bersifat kedaerahan tak banyak mengubah adanya kolonialisme.Â
Sarekat Islam - Soekarno melihat bahwa sentuhan SI terlalu lemah karena lingkupnya hanya masyarakat islam.
 Indische Partij dan PKI - yang memiliki corak radikal, sosialis-marxis, dibubarkan.
inilah cikal bakal Soekarno merumuskan kekuatan dan pemersatu nusantara : Nasakom (Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme)