Pendahuluan
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang adalah dengan membangun ikatan yang kuat atau bonding dengan anak. Namun, terkadang keinginan untuk melindungi anak dapat melampaui batas dan berubah menjadi sikap overprotective. Lantas, apa perbedaan antara bonding dan overprotection? Dan bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan yang tepat dalam pengasuhan?
Case Study :Â
Ada seorang anak yang murung, kurang bergairah dan dari sorot matanya kelihatan bahwa dia punya dilema. Saat ditanya tentang keikutsertaannya dalam sebuah kegiatan perkemahan yang akan diselenggarakan menyambut hari pramuka. Setelah terjadi dialog antara guru dan murid secara restitusi maka ditemukan akar penyebabnya yaitu bahwa sebenarnya dia sangat antusias dan ingin mengikuti kegiatan itu namun ayahnya tidak akan mengizinkan yang menurut anak ini " segala sesuatu harus sesuai dengan kehendak ayah" dan tentu saja  dalam mindset anak segala keinginannya telah terampas dan kreatifitasnya dijegal. Menurut saya ini adalah hal yang perlu diluruskan.
Memahami Bonding
Bonding atau ikatan adalah hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Ikatan ini terbentuk melalui interaksi sehari-hari, seperti bermain, berpelukan, dan berkomunikasi secara terbuka. Bonding yang kuat sangat penting untuk perkembangan emosi dan sosial anak. Anak yang merasa dicintai dan diperhatikan cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
Overprotection: Batas Antara Perlindungan dan Pembatasan
Overprotection adalah sikap orang tua yang terlalu khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan anak hingga membatasi kebebasan dan kemandirian anak. Orang tua yang overprotective seringkali merasa perlu mengontrol setiap aspek kehidupan anak, mulai dari teman bermain hingga pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Meskipun niat mereka baik, sikap overprotective justru dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
Perbedaan Bonding dan Overprotective
Menemukan Keseimbangan
Untuk menemukan keseimbangan antara bonding dan overprotection, orang tua perlu:
- Mengenali kebutuhan anak: Setiap anak berbeda-beda, sehingga kebutuhan mereka pun berbeda. Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda bahwa anak membutuhkan lebih banyak kebebasan atau dukungan.
- Memberikan kebebasan secara bertahap: Seiring bertambahnya usia, anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab.
- Membangun komunikasi yang terbuka: Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan anak. Dengarkan pendapat anak dan hargai perasaan mereka.
- Menjadi contoh yang baik: Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Tunjukkan pada anak bagaimana cara menghadapi tantangan dan mengatasi kegagalan.
- Meminta bantuan dari profesional: Jika Anda merasa kesulitan dalam mengasuh anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau konselor.
Kesimpulan
Bonding dan overprotection adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Bonding adalah fondasi bagi perkembangan anak yang sehat, sedangkan overprotection dapat menghambat pertumbuhan dan kemandirian anak. Sebagai orang tua, kita perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara kedua hal tersebut. Dengan memberikan kasih sayang, dukungan, dan kebebasan yang tepat, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H