Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bonding vs Over Protective: Mencari Keseimbangan dalam Pola Asuh Anak

21 September 2024   11:34 Diperbarui: 21 September 2024   11:50 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar created by Yusri@canva design

Pendahuluan

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang adalah dengan membangun ikatan yang kuat atau bonding dengan anak. Namun, terkadang keinginan untuk melindungi anak dapat melampaui batas dan berubah menjadi sikap overprotective. Lantas, apa perbedaan antara bonding dan overprotection? Dan bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan yang tepat dalam pengasuhan?

Case Study : 

Ada seorang anak yang murung, kurang bergairah dan dari sorot matanya kelihatan bahwa dia punya dilema. Saat ditanya tentang keikutsertaannya dalam sebuah kegiatan perkemahan yang akan diselenggarakan menyambut hari pramuka. Setelah terjadi dialog antara guru dan murid secara restitusi maka ditemukan akar penyebabnya yaitu bahwa sebenarnya dia sangat antusias dan ingin mengikuti kegiatan itu namun ayahnya tidak akan mengizinkan yang menurut anak ini " segala sesuatu harus sesuai dengan kehendak ayah" dan tentu saja  dalam mindset anak segala keinginannya telah terampas dan kreatifitasnya dijegal. Menurut saya ini adalah hal yang perlu diluruskan.

Memahami Bonding

Bonding atau ikatan adalah hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Ikatan ini terbentuk melalui interaksi sehari-hari, seperti bermain, berpelukan, dan berkomunikasi secara terbuka. Bonding yang kuat sangat penting untuk perkembangan emosi dan sosial anak. Anak yang merasa dicintai dan diperhatikan cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

Overprotection: Batas Antara Perlindungan dan Pembatasan

Overprotection adalah sikap orang tua yang terlalu khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan anak hingga membatasi kebebasan dan kemandirian anak. Orang tua yang overprotective seringkali merasa perlu mengontrol setiap aspek kehidupan anak, mulai dari teman bermain hingga pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Meskipun niat mereka baik, sikap overprotective justru dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.

Perbedaan Bonding dan Overprotective

Menemukan Keseimbangan

Untuk menemukan keseimbangan antara bonding dan overprotection, orang tua perlu:

  • Mengenali kebutuhan anak: Setiap anak berbeda-beda, sehingga kebutuhan mereka pun berbeda. Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda bahwa anak membutuhkan lebih banyak kebebasan atau dukungan.
  • Memberikan kebebasan secara bertahap: Seiring bertambahnya usia, anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab.
  • Membangun komunikasi yang terbuka: Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan anak. Dengarkan pendapat anak dan hargai perasaan mereka.
  • Menjadi contoh yang baik: Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Tunjukkan pada anak bagaimana cara menghadapi tantangan dan mengatasi kegagalan.
  • Meminta bantuan dari profesional: Jika Anda merasa kesulitan dalam mengasuh anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau konselor.

Kesimpulan

Bonding dan overprotection adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Bonding adalah fondasi bagi perkembangan anak yang sehat, sedangkan overprotection dapat menghambat pertumbuhan dan kemandirian anak. Sebagai orang tua, kita perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara kedua hal tersebut. Dengan memberikan kasih sayang, dukungan, dan kebebasan yang tepat, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun