Mohon tunggu...
Yuvenalis Peka
Yuvenalis Peka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Membaca dan Menulis. Saya yakin dengan membaca maka saya dapat menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Potret Senja Kala Itu

25 Oktober 2023   23:27 Diperbarui: 25 Oktober 2023   23:37 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Pemandangan di pantai ini begitu indah. Dulu ketika senja tiba kamu selalu ke tempat ini dan menjadikan tempat ini milikmu dan pada akhirnya menjadi milik kita berdua.

"Sandra.......?"

" Iya, Ini aku Sandra yang pernah menyayangimu."

"Setelah kamu pamit waktu itu tak ada kabar yang kau berikan kepadaku. Apakah bagimu hubungan antara aku dan kamu tak dapat dipertahankan karena orang tuaku tidak merestui hubungan kita?" Kata Sandra kepadaku. Aku hanya diam menatap sosok yang sudah berubah tubuhnya yang semakin langsing dan rambutnya pun semakin panjang hitam kepekatan. 

"O...ya........ada kabar baik untukmu."

"Kabar baik apa ?"

"Orang tuaku telah merestui hubungan kita." Katanya kepadaku.

Tapi pinta maafku sebesar-besarnya untukmu karena aku telah mengerti apa dan maksud dari ketidaksetujuan orang tuamu mengenai hubungan kita. Karena orang tua mana yang merelahkan anaknya menderita karena cinta." Kataku kepadanya "dan perlu kamu ketahui bahwa aku sedah memiliki seseorang yang menjadi pengganti dirimu. Ranhy namanya sekali lagi aku minta maaf Dra" Seketika itu juga senja yang tadinya membawa kehangatan kini menjadi senja yang begitu dingin. Mytha pun terdiam sambil menunduk lalu air matanya pun kembali lagi  membasahi pipinya untuk kesekian kalinya.

Tak lama kemudian Sandra menampar pipi aku sambil berkata "supaya kamu tahu aku selama ini berusaha meyakini orang tuaku agar hubungan kita dapat direstui dan bertahan menunggumu hingga sampai pada pertemuan kita ini yang tak aku sangkah. Aku merasa sangat bahagiah namun kamu membalas semua perjuangan  aku selama ini dengan segampang itu."

Sandra pun pergi dengan penuh rasa sakit hati. Namun ini sudah menjadi keputusan aku maka mau tidak mau kami harus tetap berpisah karena aku tidak mau Sandra merasahkan sakit hati untuk kali berikut. Aku pun juga sadar diri karena aku sudah memiliki Ranhy yang selalu saja membuat aku merasa nyaman ketika aku tanpa Sandra. Setelah kepergian Sandra itu aku pun pulang ke rumahku sambil memikirkan semua keputusan  yang telah aku ambil.

&&&&&

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun