KABUPATEN MOJOKERTO. Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) 11 Jawa Timur di Mojokerto, menggelar acara Sosialisasi Obyek Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan Eksplorasi Jejak Majapahit Berbentuk Diskusi Terpumpun bertema "ACARAKI : Sehat Kaum Muda" itu berlangsung di aula Pusat Informasi Majapahit. Tepatnya di Museum Trowulan, pada 11 November 2024.
Pelajar SMAN 1 Gondang pun ikuti giat menarik itu. Setidaknya ada 5 sekolah lainnya yang menjadi peserta. Sesuai dengan nota dinas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Mojokerto, bernomor 400.6/5249/101.6.7/2024 tertanggal 6 November 2024. Tercantum utusan dari SMAN 1 Gondang, SMAN 1 Puri, dan SMAN 1 Sooko. Sedangkan dari jenjang lain adalah SMKN 1 Sooko, SMKN 1 Dlanggu, dan SMKN 1 Trowulan.
Sekedar diketahui, giat ini terbagi menjadi dua sesi. Pertama, materi dan diskusi bersama tiga narasumber. Kedua, praktik langsung bersama praktisi dilokasi giat. Adapun bertindak sebagai narasumber adalah : Dr. Abimardha Kurniawan (FIB -- Unair), Rocky Faria Rezza, S.Farm., Apt. (UPT Lab. Herbal Materia Medica Kota Batu), dan Sri Rahayu (Komunitas Jamu Desa Kepuhanyar Kec Mojoanyar Kab Mojokerto). Acara dipandu Budi Cahyono (Penggiat Budaya Kota Mojokerto).
WBTB 13 UNESCO
Sambutan Kepala BPKW 11 dibacakan Anton Hariyanto, S.Kom., M.Si. (Kepala Sub Bagian Umum BPKW 11). Dalam sambutannya, dinyatakan bila jamu sudah ada sejak jaman Majapahit dan dibuktikan dengan beberapa temuan pada relief beberapa candi.
Selain itu, Jamu adalah bagian dari konstribusi Indonesia terhadap kesehatan dan kesejahteraan global. Sebagai tindak lanjut penetapan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO, terhitung sejak 26 Juni 2023 lalu.
"Pengenalan budaya sehat jamu sebagai ruang pengenalan hidup yang sehat dan ramah lingkungan, serta kearifan lokal bagi generasi muda. Diskusi ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan dan budaya jamu bagi generasi penerus" ucap Pak Anton menegaskan.