Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Angkat Pemimpin Pancasila dan SASISATAP, Pelajar Ini Raih BYL FALP IPB 2021

21 Desember 2021   05:11 Diperbarui: 21 Desember 2021   05:12 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi SASISATAP Menjadi Andalan Dina M.N. di AJang FALP. (Foto : Yuswanto Raider)

SMABA-Mojokerto. Sekali lagi, SMAN 1 Bangsal Kabupaten Mojokerto harus berbangga. Ketua OSIS periode 2020/2021 mampu melambungkan nama sekolah di ajang Future Agile Leader Program (FALP) 2021. Acara yang digelar Himpunan Alumni IPB bekerjasama dengan IPB University itu telah diikuti sekitar 5000 ketua OSIS/MPK/Ekstrakurikuler Se-Indonesia.

Tahap demi tahap seleksi yang dibuka sejak 6 September 2021 dan berakhir pada 17 Desember 2021, akhirnya menyisahkan 30 peserta. Dari 30 peserta itu, diambil 10 besar yang masuk pada predikat Best Young Leader (BYL) FALP IPB 2021. Peserta yang mendapat predikat BYL dari jenjang SMA/MA/SMK negeri dan swasta se-Indonesia itu, dipastikan dapat free-pas masuk IPB University tanpa tes.

Salah satunya adalah Dina Maftuhatin Nasikhah, Ketua OSIS SMAN 1 Bangsal periode 2020/2021 yang kini telah duduk di kelas XII.IPA.2.  Putri manis kelahiran 21 Desember 2003 dari pasangan Suparto dan Suciati ini, bisa lolos sebagai salah satu dari 10 besar BYL, memang tidaklah mudah. Meski demikian, nyatanya gagasan yang dibawah untuk bertarung terbilang sederhana.

Dina Bersama Kedua Oragtuanya yang Selalu Mendukung Kegiatannya di OSIS. (Foto : Dok Pribadi /Istimewa)
Dina Bersama Kedua Oragtuanya yang Selalu Mendukung Kegiatannya di OSIS. (Foto : Dok Pribadi /Istimewa)

"Kompetisi ini untuk mencari pemimpin tangguh untuk Indonesia tumbuh dan tetap kokoh. Makanya saya mengangkat konsep kepemimpinan Pancasila. Bagaimana pun, negara ini akan makmur dan tidak ada korupsi bila pemimpin-pemimpinnya berpegang teguh sekaligus mau dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila," ujarnya bersemangat.

Lebih lanjut Dina menjelaskan, selain konsep kepemimpinan Pancasila yang diusung, dirinya juga memunculkan inovasi bernama SASISATAP. Artinya, lanjut Dina, Satu Siswa Satu Tanaman Produktif. Selain itu ada beberapa point lagi yang menjadi modalnya sehingga mampu bertengger sebagai salah satu dari 10 BYL dan berhak atas tiket masuk IPB tanpa tes.

Berikut ini, Dina memaparkan ide/gagasan dan pemikirannya dalam bentuk bahasa tutur. Sehingga diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang menginspirasi generasi muda lebih tangguh lagi. Adapun beberapa hal sederhana tapi istimewa yang dijadikan penguat Dina dalam mengikuti seleksi FALP di IPB University terdiri atas beberapa pemikiran berikut :

KEPEMIMPINAN PANCASILA

Nilai-nilai luhur Pancasila seharusnya menjadi pedoman bagi pemimpin-pemimpin bangsa ini. Bagaimana pun 45 butir Pancasila itu mampu menjadi falsafah dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Seorang pemimpin yang berke-Tuhan-an tentu takut bila melakukan hal-hal yang tercela. Termasuk ketika dirinya ingin mengambil hak orang lain.

OSIS Sekolah Bumi Pancasila. (Foto : Yuswanto Raider)
OSIS Sekolah Bumi Pancasila. (Foto : Yuswanto Raider)

Dari sila 1 hingga sila 5 dalam Pancasila, bila dapat dipraktikkan secara baik dan diimplementasikan secara berkelanjutan, tentu bangsa ini akan besar dan kuat lagi sejahtera. Sebab, aspek berke-Tuhan-an, berperikemanusiaan, menjaga persatuan dan kesatuan, demokrasi hingga pelayanan yang adil, sangat sempurna bila menjadi modal dasar kepribadian seorang pemimpin bangsa ini.

Sayangnya konsepsi kepemimpinan Pancasila ini seperti tergerus jaman dan panggung perpolitikan yang penuh intrik. Sedangkan bila pemimpin-pemimpin bangsa ini mau dan mampu mengimplementasikan kepemimpinan Pancasila, tentu akan terjadi perikehidupan yang kondusif, sejahtera dan memperkuat ketangguhan bangsa berbendera merah putih ini.

PB JENDERAL SOEDIRMAN

Panglima Besar Jenderal Soedirman, menjadi sosok tokoh pemimpin nasional yang Pancasilais. Itulah alasan yang mendasari ketika memilih sosok pemimpin nasional. Dari berbagai sumber dan literatur sejarah perjuangan PB Jenderal Soedirman, sangat banyak memberikan keteladanan yang bernafaskan Pancasila.

PB Jenderal Soedirman dikenal sebagai komandan yang sangat perhatian terhadap anak buahnya, yang tak lain adalah tentara dan relawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dirinya juga sangat religius dan sederhana dalam kehidupannya. Tidak ada yang dilebih-lebihkan dalam diri PB Jenderal Soedirman kecuali memikirkan berbagai strategi menumpas penjajah.

BERMAKNA : Salah satu petuah Jenderal Soedirman.(Foto : www.vidio.com)
BERMAKNA : Salah satu petuah Jenderal Soedirman.(Foto : www.vidio.com)

Keteladanan PB Jenderal Soedirman juga ditunjukkan pada karakter pribadinya yang santun, familier, dan sangat menghormati kepentingan bangsa ini diatas kepentingan kelompok, keluarga, dan dirinya sendiri. Hebatnya, meski dalam kondisi sakit, dirinya masih sangat kuat semangatnya untuk terus bergerilya memerdekakan wilayah NKRI dari cengkeraman penjajah.

Tingginya kualitas mental dan moral PB Jenderal Soedirman, seluruhnya ada dalam tatanan 45 butir nilai-nilai luhur Pancasila. PB Jenderal Soedirman adalah sosok sempurna keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sekali lagi, Pancasila dipegang teguh sebagai nafas perjuangannya sekaligus dalam berkehidupan.

MENTERI PERTANIAN

Ketika ada tugas untuk memilih jadi menteri apa? Saya memilih untuk menjadi menteri pertanian. Selain negara Indonesia merupakan negara agraris, semakin menyempitnya lahan pertanian sangat membutuhkan sentuhan kebijakan dan teknologi tepat guna. Kondisi seperti itulah yang harus dibangun dan dibangkitkan kembali agar negara ini tidak sampai kekurangan pangan.

Dalam menghadapi bonus demografi dan semakin menyempitnya lahan pertanian serta ditambah dengan semakin terkikisnya tenaga kerja pertanian, membutuhkan sosok menteri pertanian yang visioner. Seorang menteri pertanian harus mampu membangkitkan generasi muda sebagai tenaga pertanian handal lagi profesional. Selain itu, menyempitnya lahan pertanian harus diimbangi dengan pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

Dina melakukan belajar bersama pengurus OSIS untuk mengetahui cara bercocok tanam di polybag. (Foto : Yuswanto Raider
Dina melakukan belajar bersama pengurus OSIS untuk mengetahui cara bercocok tanam di polybag. (Foto : Yuswanto Raider

Dari kondisi faktual seperti itulah, maka menteri pertanian harus mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Berbagai terobosan harus dilakukan dengan disertai kebijakan yang berpihak pada petani. Sehingga petani tidak lagi terhimpit dengan kondisi jaman yang memaksanya untuk menjual lahan pertaniannya.

Menyikapi hal tersebut, harus dibangkitkan kembali pemida-pemuda tangguh dan pelopor dalam bidang pertanian. Dimunculkan berbagai inovasi dalam bidang pertania, baik yang berhubungan dengan lahan maupun penerapan teknologi tepat guna. Harapannya, bidang pertanian akan menjadi aktifitas strategis untuk mempertahankan ketersediaan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup petaninya.

SASISATAP

Satu Siswa Satu Tanaman Produktif (SASISATAP) adalah inovasi sederhana, berdaya guna, dan mampu menghadapi kondisi perubahan iklim global yang ekstrim. Syaratnya, inovasi ini dapat dilakukan sekolah seluruh Indonesia. Inovasi ini diciptakan sebagai bagian dari seleksi FALP yang menuntut calon-calon yang akan meraih best young leader, nantinya mampu menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan nasionalis.

Inovasi SASISATAP ini akhirnya dipraktikkan di SMAN 1 Bangsal sebagai bagian dari kegiatan berkelanjutan dari Pendidikan Kewirausahaan. Al hasil, Dina mampu menyusun konsep inovasinya hingga melaksanakan dengan baik dalam kurun waktu 2 bulan berjalan.

Dina bersama salah satu tim pelaksana, meninjau pembibitan cabe keriting dihalaman belakang sekolahnya. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina bersama salah satu tim pelaksana, meninjau pembibitan cabe keriting dihalaman belakang sekolahnya. (Foto : Yuswanto Raider)

Secara teknis, SASISATAP merupakan tanggungjawab masing-masing siswa menanam berbagai jenis tanaman produktif, utamanya jenis hortikultura dan toga. Media tanamnya diperoleh dari sekitar sekolah dan bebas dari pestisida maupun fungisida dan insektisida. Tanaman yang diletakkan di polybag ini ditanam dan dirawat oleh masing-masing peserta didik. Pada saat panen, akan dijadikan media untuk melaksanakan giat pengembalian modal sekaligus bagian penting dalam pendidikan kewirausahaan.

Sebelum sampai pada proses panen, sesuai dengan konsep inovasinya, maka dilakukan sosialisasi pada pengurus OSIS, ketua kelas, dan perwakilan ekstrakurikuler. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi pada tenaga pendidik, khususnya para guru yang menjadi walikelas. Disinilah kemudian dibentuk tim pelaksana SASISATAP yang terdiri dari gabungan tenaga pendidik dan peserta didik.

"SASISATAP mengandung 5 (lima) hal prinsip bagi lingkungan sekolah. Pertama, melalui SASISATAP dapat dijadikan alternatif bercocok tanam dalam kondisi lahan sempit. Hal ini menyangkut perkembangan dunia pertanian. Kedua, memotivasi generasi muda untuk mengenal pertanian dan langsung belajar melakukannya," ujar Dina.

Dina melakukan sosialisasi inovasinya dihadapan kepala sekolah dan dewan guru. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina melakukan sosialisasi inovasinya dihadapan kepala sekolah dan dewan guru. (Foto : Yuswanto Raider)

Ketiga, lanjut Dina, melalui SASISATAP ini peserta didik belajar kepedulian terhadap lingkungan hidup. Baik tentang kesehatan lingkungan hingga pola tanam yang berorientasi pada pertanian organik. Keempat, gerakan SASISATAP bakal mampu menjadi media untuk edukasi bidang kewirausahaan. Oleh karenanya, sangat dibutuhkan perencanaan yang matang dan basis pendanaan kegiatan yang terkontrol lagi menguntungkan.

Kelima, program SASISATAP mampu dijadikan objek untuk penguatan pendidikan karakter. Utamanya penguatan karakter bertanggung jawab, disiplin, jujur, dan sabar sebagai bagian dari budi pekerti luhur. Manfaat-manfaat itulah yang menjadikan SASISATAP sebagai inovasi sederhana tetapi bermakna istimewa.

Tim Pelaksana SASISATAP setelah mendapat arahan teknis. (Foto : Yuswanto Raider)
Tim Pelaksana SASISATAP setelah mendapat arahan teknis. (Foto : Yuswanto Raider)

"Satu hal yang membuat saya bangga, inovasi saya diambil sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan giat PKWU Mandiri. Selain itu, sekaligus dijadikan sebagai salah satu objek dalam penilaian di mata pelajaran prakarya. Prinsipnya pihak sekolah akan melanjutkan inovasi ini, meski saya sudah lulus nantinya," ujar Dina yang tinggal di kawasan Dusun Ketemas, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto itu serius.

Inovasi Dina ini memang terlihat sederhana. Namun sejatinya, bila dikaji lebih mendalam, tentu saja inovasi ini sangat istimewa. Hal itu juga sesuai dengan visi misi SMAN 1 Bangsal yang dijuluki sebagai Sekolah Bumi Pancasila. Hal uniknya lagi, Dina mengirimkan tulisannya ini tepay di hari ulang tahunnya yang ke-18, tepat pada tanggal 21 Desember 2021.

Dina saat sosialisasi inovasinya pada pengurus OSIS Sekolah Bumi Pancasila. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina saat sosialisasi inovasinya pada pengurus OSIS Sekolah Bumi Pancasila. (Foto : Yuswanto Raider)

"Selamat Ulang Tahun ananda Dina Maftuhatin Nasikhah. Semoga panjang umur, makin dewasa, semakin taat pada Sang Kholiq dan kedua orangtua. Selanjutnya semoga kamu menjadi generasi muda yang mampu memberikan warna cerah bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Salam Pancasila!"***(Yuswanto Raider -- 21.12.21)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun