Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Angkat Pemimpin Pancasila dan SASISATAP, Pelajar Ini Raih BYL FALP IPB 2021

21 Desember 2021   05:11 Diperbarui: 21 Desember 2021   05:12 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dina melakukan sosialisasi inovasinya dihadapan kepala sekolah dan dewan guru. (Foto : Yuswanto Raider)

Dina melakukan belajar bersama pengurus OSIS untuk mengetahui cara bercocok tanam di polybag. (Foto : Yuswanto Raider
Dina melakukan belajar bersama pengurus OSIS untuk mengetahui cara bercocok tanam di polybag. (Foto : Yuswanto Raider

Dari kondisi faktual seperti itulah, maka menteri pertanian harus mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Berbagai terobosan harus dilakukan dengan disertai kebijakan yang berpihak pada petani. Sehingga petani tidak lagi terhimpit dengan kondisi jaman yang memaksanya untuk menjual lahan pertaniannya.

Menyikapi hal tersebut, harus dibangkitkan kembali pemida-pemuda tangguh dan pelopor dalam bidang pertanian. Dimunculkan berbagai inovasi dalam bidang pertania, baik yang berhubungan dengan lahan maupun penerapan teknologi tepat guna. Harapannya, bidang pertanian akan menjadi aktifitas strategis untuk mempertahankan ketersediaan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup petaninya.

SASISATAP

Satu Siswa Satu Tanaman Produktif (SASISATAP) adalah inovasi sederhana, berdaya guna, dan mampu menghadapi kondisi perubahan iklim global yang ekstrim. Syaratnya, inovasi ini dapat dilakukan sekolah seluruh Indonesia. Inovasi ini diciptakan sebagai bagian dari seleksi FALP yang menuntut calon-calon yang akan meraih best young leader, nantinya mampu menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan nasionalis.

Inovasi SASISATAP ini akhirnya dipraktikkan di SMAN 1 Bangsal sebagai bagian dari kegiatan berkelanjutan dari Pendidikan Kewirausahaan. Al hasil, Dina mampu menyusun konsep inovasinya hingga melaksanakan dengan baik dalam kurun waktu 2 bulan berjalan.

Dina bersama salah satu tim pelaksana, meninjau pembibitan cabe keriting dihalaman belakang sekolahnya. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina bersama salah satu tim pelaksana, meninjau pembibitan cabe keriting dihalaman belakang sekolahnya. (Foto : Yuswanto Raider)

Secara teknis, SASISATAP merupakan tanggungjawab masing-masing siswa menanam berbagai jenis tanaman produktif, utamanya jenis hortikultura dan toga. Media tanamnya diperoleh dari sekitar sekolah dan bebas dari pestisida maupun fungisida dan insektisida. Tanaman yang diletakkan di polybag ini ditanam dan dirawat oleh masing-masing peserta didik. Pada saat panen, akan dijadikan media untuk melaksanakan giat pengembalian modal sekaligus bagian penting dalam pendidikan kewirausahaan.

Sebelum sampai pada proses panen, sesuai dengan konsep inovasinya, maka dilakukan sosialisasi pada pengurus OSIS, ketua kelas, dan perwakilan ekstrakurikuler. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi pada tenaga pendidik, khususnya para guru yang menjadi walikelas. Disinilah kemudian dibentuk tim pelaksana SASISATAP yang terdiri dari gabungan tenaga pendidik dan peserta didik.

"SASISATAP mengandung 5 (lima) hal prinsip bagi lingkungan sekolah. Pertama, melalui SASISATAP dapat dijadikan alternatif bercocok tanam dalam kondisi lahan sempit. Hal ini menyangkut perkembangan dunia pertanian. Kedua, memotivasi generasi muda untuk mengenal pertanian dan langsung belajar melakukannya," ujar Dina.

Dina melakukan sosialisasi inovasinya dihadapan kepala sekolah dan dewan guru. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina melakukan sosialisasi inovasinya dihadapan kepala sekolah dan dewan guru. (Foto : Yuswanto Raider)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun