Dewasa ini, platform Arduino dan teknologi IoT (Internet of Things) berupa nodeMCU sedemikian pesat seiring dengan perkembangan teknologi terutama tren Revolusi Industri 4.0, Teknologi 5G, hingga permasalahan pandemi. Arduino menjadi perangkat andalan bagi para pemula yang ingin mempelajari otomatisasi menggunakan board mikrokontroler. Bahkan, pada awal pandemi 2020, ramai mengenai alat handsanitizer, wastafel dan alat semprot otomatis menggunakan Arduino. NodeMCU dan ESP8266 populer digunakan sebagai board untuk sistem IoT.
Memang tidak mudah untuk mempelajarinya, seperti yang penulis alami. Barangkali ini yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara belajar sistem arduino dan IoT dari titik 0 (pemula). Untuk menyingkat kata, Arduino dan nodeMCU akan saya sebut sebagai sistem mikrokontroler.
 1. Tentukan misi/goal belajar Arduino dan NodeMCU
Tujuannya, agar kamu bisa yakin dengan mempelajari sistem ini akan mendapat banyak perkembangan yang positif. Dengan kata lain, tidak menimbulkan keraguan yang membuat bingung dan terombang ambing, apalagi aplikasi dari sistem ini begitu luas di berbagai bidang dan jenis otomatisasi.
Contohnya, dalam 6 bulan kedepan atau 1 tahun kedepan, kamu mau bikin prototipe sistem kontrol pagar otomatis, berarti step-stepnya ialah
- menguasai basic system (LED, potensio, push button, relay, LDR dsb).
- menguasai dasar kontrol motor DC di arduino.
- mempelajari algoritma atau metode kontrol pagar otomatis.
Begitu juga dengn perangkat IoT nodeMCU, kamu harus menguasai basic-basicnya terlebih dahulu, baru secara bertahap mulai mempelajari metode -metode yang digunakan di IoT. Intinya, belajar satu-satu dulu.
2. Bangkitkan Rasa Curiosita (rasa ingin tahu)
Leonardo Da Vinci dikenal sebagai seniman yang jenius, yang terkenal juga dengan lukisan dan desain prototipenya di abad 15. Sehingga, curiosita perlu dibangkitkan agar agar bisa terus menggali lebih dalam seperti Da Vinci.Â
Caranya, bisa dengan membaca berbagai jurnal, artikel, buku mengenai teknologi terkait di bidang mikrokontroller, Arduino dan IoT, atau bisa juga melakukan pendalaman teori.
3. Pahami Filosofi dasar dari sebuah sistem mikrokontroller
Apa sih konsep dasar dari kedua board mikrokontroller tersebut? pertanyaan filosofis tersebut akan semakin membuat kita untuk terus curiosita dan semakin giat dalam belajar. Ingat, ini hanya filosofi/konsep dasar.Â
Misalnya, pengertian, konsep, sejarah, impelentasi, perkembangan, arsitektur dasar, atau komponen-komponen yang sering digunakan.
4. Butuh apa saja sih untuk belajar sistem mikrokontroler? (Arduino/nodeMCU)
Siapkan komponen-komponen yang perlu ada untuk bahan belajar diantaranya
- board mikrokontroler (arduino/nodeMCU) + kabel datanya + software Arduino IDE
- komponen input (basic sensor, dan push button)
- komponen output (relay, servo, buzzer, LCD display)
- komponen elektronika dasar (LED, potensiometer/trimpot dan resistor)
- kabel jumper dan project board
- internet (optional)
- software simulasi (optional)
- laptop
Sebagai pemula, gunakan sensor/komponen dasar yang memang sederhana dan populer, misalnya seperti sensor jarak/sensor suhu. Semuanya kembali lagi mau belajar ke arah mana, dengan sistem mikrokontroler tersebut. Karena beda arah, beda juga komponen pengantarnya. Kamu bisa membeli 1 paket starter kit, jika tidak ingin repot-repot membeli komponen satu-satu.
Punya komponen wajib ga sih? Sebuah pertanyaan penting
Well, jawabannya relatif bisa dibilang wajib, tapi bisa juga engga. Artinya, dengan kamu mempunyai komponen kamu bisa bebas belajar dengan melakukan praktek langsung sehingga bisa lebih memahami apa yang dipelajari. Namun, belajar mikrokontroler seperti Arduino/nodeMCU memang merogoh kocek yang tidak murah, berkisar 200 - 500 ribuan. Jadi, solusinya kamu bisa memakai platform simulasi misalnya TinkerCAD dan software Proteus.
4. Cari media belajar dan media konsultasi (mentor, komunitas dll)
Coba cari teman yang sudah berkecimpung dalam dunia mikrokontroler, atau bergabung di komunitas, group chat, group facebook atau telegram. Hal ini bisa memudahkanmu jika kamu mengalami masalah ketika sedang mengutak atik sistem Arduino. Disana juga kamu bisa menemui berbagai kasus, atau implementasi perancangan sistem Arduino dan IoT.Â
Jadi sering-seringlah aktif menyimak, dan bertanya. Jangan lupa juga cari website/channel Youtube andalan untuk belajar mengenai dunia dua mikrokontroler tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H