Mohon tunggu...
Yusuf Senopati Riyanto
Yusuf Senopati Riyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Shut up and dance with me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saat ini sebagai buruh di perusahaan milik Negara.

Selanjutnya

Tutup

Money

27 Mei 2022....

20 Mei 2022   20:30 Diperbarui: 21 Mei 2022   04:52 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RUPS Telkom rencana akan berlangsung pada 27Mei 2022 nanti., Apakah akan menjadi "tontonan sandiwara, drama basi dibungkus kukus (karena harga minyak goreng masih mencekik leher,jadi kukus bukan goreng), cerita lama pura-pura baru?". Kenapa ?, sekarang kita lihat dari pandangan awam, bukan analisis professional, pengamat bursa, dan lain sebagainya. Mari kita telaah, proses Penawaran umum perdana (Initial public offering)IPO GOTO dengan menggunakan dana anak usaha PT Telkom. Investasi yang digelontorkan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) alias GOTO.

Ada banyak kejanggalan dibalik aksi korporasi tersebut. Kenapa Telkomsel sebagai anak usaha Telkom tersebut mau gelontorkan total, dana yang digelontorkan Telkomsel    sebesar Rp 6,3 triliun untuk investasi di GOTO ?.

Telkomsel membuat perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) pada 16 November 2020, untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi tanpa bunga sebesar US$150 juta (Rp2,116 triliun) dengan tenor 3 tahun.

Kemudian pada 17 Mei 2021, AKAB dan Tokopedia merger menjadi (GOTO).

Dan pada 18 Mei 2021, GOTO dan Telkomsel membuat Perjanjian Pembelian Saham. Sebesar US$150 juta (Rp2,116 triliun) tadi dikonversi menjadi 29.708 lembar saham. Dalam  opsi beli saham preferen US$300 juta (Rp 4,290) triliun berubah menjadi 59.417 lembar.

Uang, dana Telkomsel yang sudah dikeluarkan buat GOTO: Rp2,116 triliun dan Rp4,2 triliun, total menjadi Rp6,3 triliun.

Selanjutnya apa?, saham GOTO anjlok 50% lebih ke harga Rp194 selama periode 11 April -- 13 Mei 2022. Turun terus hingga mendekati RUPS tanggal 27 Mei 2022 nanti sebesar lebih dari 44% dibanding harga saat Penawaran umum perdana (Initial public offering)IPO.

Jika penurunan capai 50% maka membutuhkan setidaknya kenaikan 100% untuk kembali ke titik awal. Kita sama-sama dapat menghitung sendiri, berapa persen kenaikan yang diperlukan GOTO untuk kembali ke harga IPO?, dari mana sumber yang akan digunakan untuk kembali ke harga IPO?

Jelas  anjloknya harga saham GOTO ikut berdampak pada kinerja keuangan Telkom selaku perusahaan induk dari Telkomsel.

Tertulis dalam laporan keuangan perseroan kuartal I/2022, per 31 Maret 2022 Telkom mencatat kerugian atau unrealized loss sebesar Rp881 miliar, kemudian muncul pertanyaan di masyarakat, mengapa kendaraan yang digunakan untuk investasi ini adalah Telkomsel, bukan Telkom langsung sebagai induk  atau holding perusahaan?.

Mungkin jawabannya adalah Telkomsel dipilih untuk mengakal-akali aturan, sehingga kerugian investasi ini tidak dikategorikan sebagai kerugian negara. Kenapa demikian ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun