Mohon tunggu...
Yusuf Senopati Riyanto
Yusuf Senopati Riyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Shut up and dance with me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saat ini sebagai buruh di perusahaan milik Negara.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Jadikan Subsidi sebagai Kambing Hitam

16 April 2022   09:00 Diperbarui: 16 April 2022   09:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan No. 56/PMK.02 Tahun 2006 pasal 1., Menurut UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan.  Pemerintah memiliki dalih bahwa dengan menaikkan harga TDL maka pemerintah dapat menghemat APBN hingga sebesar 7(tujuh) triliun rupiah ?., apakah benar demikian?, dengan mengorbankan rakyat masyarakat kebanyakan ?., 

Bagaimana dengan apabila Pemerintah membatalkan pembangunan,perpindahan IKN yang belum waktunya?, lebih banyak mana rakyat masyarakat yang dikorbankan?, daripada pemerintah menaikkan berbagai harga kebutuhan primer, pokok masyarakat. Tidak dapat diterima akal waras bukan?.  Seharusnya pemerintah berpihak pada rakyat masyarakat menyeluruh dengan meningkatkan pajak kepada perusahaan-perusahaan besar,multinasional dan melakukan DMO serta Harga eceran Tertinggi (HET) dan jangan sampai  seperti yang  telah terjadi, yang membuat semakin memperburuk keadaan yaitu larangan ekspor batu bara diputuskan lebih kurang selama 1(satu) bulan, tetapi yang terjadi kemudian adalah belum sampai 1(satu) bulan masa larangan ekspor, ekspor sudah kembali diizinkan. Apa ini?., Apa itu?.

Kita akan mengalami kemunduran dan Inflasi luarbiasa serta berjatuhannya rakyat,bangsa negeri yang kita cintai ini. Jangan sampai.......

Penulis jadi teringat pada  salah satu lagu dari band rock legendaris INA GodBless dengan lagunya Bla...Bla...Bla....

Hantam kiri-kanan persetan Penting tahta bertabur intan Lagu kematian lantang dan bergema. Hantam kiri kanan persetan Penting tahta bertabur intan Lagu perdamaian hilang tak bergema Karena senjata karena  kuasa  Karena                   bla-bla-bla......

 Salam Indonesia Raya !

 Yusuf Senopati Riyanto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun