Mohon tunggu...
Yu Suf
Yu Suf Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca, kepribadian menarik dan santun, perencanaan keuangan, bisnis, investasi, sukses, teknis sumberdaya air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Surat Ke-112 Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah) dalam Kehidupan Dunia

10 Maret 2024   06:13 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tafsir ayat ke dua Surat Al Ikhlas menjelaskan bahwa setiap makhluk menggantungkan diri kepada Allah SWT. Sebab Allah adalah Tuhan yang Maha Sempurna, Maha Mulia, Maha Besar, dan Maha Hidup.

Selain itu menurut Tafsir Al Misbah bacaan Ash Shamad dalam ayat ke dua Surat Al Ikhlas mengandung tafsir yang memiliki arti yang dituju. Artinya bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang dituju oleh semua makhluk untuk mengabulkan segala doa.

Sering kita temui dan dengar, seorang muslim terlalu berharap dan meminta bantuan kepada keluarga, tetangga, teman atau pun sahabat, tetapi sebagian besar berujung dengan kekecewaan yang mendalam. Islam melarang kita terlalu berharap kepada makhluk, termasuk manusia.

Islam mengajarkan agar seorang muslim suka tolong-menolong dengan sesama. Saling membantu, memudahkan dan ringan tangan menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan sesuai kemampuan secara ikhlas.

Bagaimana pun, hanya Allah yang mampu menolong hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan. Dia-lah yang membolak-balikkan hati dan menggerakkan fisik seseorang untuk menjadi perantara pertolongan Allah. Banyak cara Allah untuk memberikan pertolongan kepada hamba-Nya, baik dengan memberikan jalan keluar langsung kepada yang bersangkutan atau lewat perantara orang lain.

Allah membagi rejeki kepada setiap makhluk-Nya, termasuk manusia sesuai dengan kadarnya masing-masing dan tidak akan tertukar.

Hidup di dunia ini ujian, bahagia dan sedih silih berganti, begitulah kehidupan manusia selama di dunia, akan mengalami ujian nikmat dan ujian musibah. Tapi Allah berjanji kepada hamba-Nya yang sabar, tetap beriman dan taqwa dalam ujian musibah, akan memberikan jalan keluar dan rejeki yang tak terduga. Allah tidak pernah menyalahi janji kepada hamba-Nya.

Bagaimana pun ketetapan (taqdir) Allah itu yang terbaik bagi hamba-Nya, termasuk ujian musibah adalah cara Allah mencintai hamba-Nya agar hamba-Nya terhapus dosa-dosanya, muhasabah diri, memohon ampunan atas dosa, kembali ke jalan Allah dan bertambah taqwa. Banyak hikmah kehidupan, makin paham akan arti dan hakekat kehidupan dari kacamata Islam agar lebih bijak dalam menjalani hidup. Dan terakhir Allah berjanji menaikkan derajadnya.

Allah berfirman,"Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan." Ini adalah perintah dari Allah langsung kepada kita, manusia agar setelah bekerja, berusaha, berikhtiar, maka iringi dengan doa-doa sesuai hajat yang kita inginkan. Selanjut tugas kita adalah bertawakkal dan berprasangka baik kepada Allah.

lam yalid wa lam yulad

Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun