Di banyak tempat kita sering melihat konsttuksi dinding penahan tanah (TPT) yang mengalami retak ringan bahkan berat. Hal ini tentunya sangat membahayakan bagi orang, apalagi bila lokasi TPT berada di pinggir jalan yang padat lalu lintas kendaraan dan orang.
Penyebab keretakan TPT paling banyak disebabkan oleh sistem drainase di belakang konstruksi TPT yang tidak dipasang. Sistem drainase berupa urugan pasir pasang dengan ketebalan minimal 20 cm tergantung besarnya dimensi TPT.
Air hujan dan aliran air filtrasi terakumulasi di belakang TPT yang tidak terdrainase secara baik oleh pipa tangisan atau sulingan, akan menimbulkan tanah mengembang dan memberikan gaya tekan horisontal yang sangat besar. Tekanan tanah ini mampu membuat TPT mengalami keretakan.
Kontraktor Pelaksana biasanya tidak memasang sistem drainase ini dengan alasan pengerjaan urugan pasir pasang yang harus bertahap mengikuti ketinggian TPT, untuk kemudian dilakukan pemadatan per lapis tanah setelah lembaran ijuk, ujung pipa sulingan dibungkus ijuk, kemudian pasir dimasukkan.
Pekerjaan ini harus menjadi perhatian penting bagi Konsultansi Pengawas untuk memastikan sistem drainase terpasang sesuai rencana.
Dinding penahan tanah dirancang untuk menopang tanah secara lateral yang mungkin akan hanyut ke bawah. Dinding penahan tanah ini dibuat untuk menahan tekanan ribuan kilo, namun ada kalanya struktur dinding penahan tanah bisa rusak.
Kegagalan dinding penahan terjadi ketika dinding tidak mampu menahan tekanan tanah yang menopangnya, sehingga mengakibatkan kerusakan besar pada properti Anda. Kegagalan dinding penahan pada saat konstruksi dapat dicegah dengan perhitungan desain yang benar dan pemasangan yang tepat untuk menjamin stabilitas.
Berdasarkan ilmu yang saya dapat dibangku kuliah, buku literatur dan pengalan di lapangan, kita coba menguraikan semua tanda-tanda kegagalan dinding penahan tanah, bagaimana hal itu terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya.
Tanda-Tanda Awal Kegagalan Tembok Penahan
Membungkuk atau retak
Tanda-tanda umum kegagalan dinding penahan tanah adalah retak, miring, menggembung, bengkok atau tekuk. Rekahan pada dinding seringkali menghalangi struktur menahan tanah. Pada titik ini, dinding dapat dipasang kembali dengan penguat seperti baut jangkar untuk memperbaiki lengkungan sebelum runtuh total.
Tidak ada air dari lubang tangisan setelah hujan
Lubang sulingan memberikan bukaan kecil untuk memungkinkan drainase dinding penahan yang baik. Tidak adanya air yang mengalir melalui lubang tangisan setelah hujan merupakan tanda yang sangat memprihatinkan karena menunjukkan kondisi drainase yang buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh lubang-lubang tangisan yang padat, kurangnya agregat yang dapat mengalirkan air, atau tanah yang tidak diratakan dengan benar dari dinding.
Amblesan di wilayah sekitarnya
Amblesan (tenggelamnya secara tiba-tiba) tanah di sekitar dapat menjadi indikasi bahwa tekanan pada dinding penahan tanah Anda sedang berubah. Perhitungan yang tepat digunakan untuk mengukur gaya yang bekerja pada dinding sebelum konstruksi, sehingga perubahan pada akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan.
Penyebab Kegagalan Dinding Penahan
Ada banyak penyebab kegagalan dinding penahan tanah, antara lain :
1. Kejenuhan timbunan
Kejenuhan tanah di belakang dinding penahan tanah tanpa drainase yang memadai secara signifikan meningkatkan tekanan pada dinding yang menyebabkan keruntuhan.
2. Beban tak terduga
Sebuah bangunan baru atau perluasannya dapat dibangun dekat dengan dinding penahan tanpa mempertimbangkan penambahan beban.
3. Perhitungan desain yang salah
Diperlukan sejumlah besar teknik untuk memastikan bahwa dinding penahan mampu menahan bebannya. Perhitungan yang salah pasti akan menyebabkan kegagalan dan keruntuhan dinding penahan.
4. Bahan murah
Mengambil jalan pintas saat memilih bahan dinding penahan dapat mengakibatkan penurunan kapasitas menahan beban secara drastis.
5. Pemasangan yang Tidak Benar
Ada beberapa jenis dinding penahan , masing-masing memiliki kegunaannya sendiri. Dinding yang tidak dipasang dengan baik akan rentan mengalami kegagalan, apalagi jika terkena cuaca ekstrim.
6. Kurangnya investigasi lokasi
Kompresi tanah, bahan timbunan, permukaan air, tanah longsor dan peraturan bangunan yang membatasi daya dukung tanah harus diselidiki secara menyeluruh untuk mengurangi kemungkinan kegagalan dinding penahan.
7. Usia dinding penahan
Selain penyebab eksternal, bahkan dinding dengan kualitas terbaik pun tidak akan bertahan selamanya. Dinding penahan kayu biasanya bertahan sekitar 20 tahun, sedangkan pasangan bata dan beton dapat bertahan antara 50-100 tahun. Jika tidak ada tanda-tanda awal keruntuhan setelah 50 tahun, ini merupakan indikasi bahwa tembok tersebut kemungkinan akan bertahan setidaknya 50 tahun lagi hingga rusak.
Hal-hal yang diperhatikan untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dinding penahan tanah (TPT), yaitu :
1. Drainase yang memadai
Kejenuhan tanah adalah faktor eksternal paling umum yang menyebabkan kegagalan dinding penahan tanah, namun ada banyak cara untuk mencegahnya.
Tanah yang dipadatkan, agregat pengurukan berkualitas, geogrid, lubang tangisan atau pipa sulingan, pipa pertanian, dan penilaian tanah merupakan fitur desain yang umum digunakan untuk menghentikan akumulasi air di belakang tubuh dinding penahan tanah yang berpotensi besar menyebabkan kegagalan dinding penahan tanah.
2. Konsultansi ahli tentang beban tambahan
Saat merencanakan perluasan, pelapisan ulang, atau membangun sesuatu yang baru di dekat dinding penahan, penting untuk berkonsultasi dengan ahlinya untuk memastikan bahwa beban baru tidak akan menambah tekanan yang tidak terduga.
Peran utama Konsultan Perencana dalam menghitung keamanan bangunan dinding penahan tanah berskala besar terkait analisa semua beban dan gaya yang bekerja.
Konstruksi yang dibangun terlalu berdekatan juga dapat menyebabkan kegagalan dinding penahan tanah.
3. Perhitungan konservatif
Saat melakukan survei lokasi untuk dinding penahan tanah (TPT), semua perhitungan Konsultan Perencana harus konservatif dan rinci untuk mendapatkan konstruksi terbaik.
Menyelidiki lokasi, memahami peraturan konstruksi, dan melakukan pengukuran yang tepat sangat penting untuk memastikan dinding penahan tanah bertahan selama bertahun-tahun sesuai umur rencana.
4. Bahan berkualitas
Jenis bahan yang digunakan untuk dinding penahan tanah sangat bergantung pada tujuan dan estetika yang ingin dicapai oleh Konsultan Perencana.
Kontraktor ahli akan menggunakan bahan-bahan berkualitas; semen, pasir pasang, batu kali, pipa sulingan, dan cerucuk (pancang tanah pondasi lunak) untuk dinding penahan tanah konstruksi pasangan batu kali.
Jika menggunakan konstruksi bronjong, maka kualitas kawat baja digunakan yang terbaik. Demikian juga untuk konstruksi beton bertulang, maka harus digunakan tulangan besi yang berkualitas.
5. Kontraktor dan konsultan ahli
Mempekerjakan kontraktor yang ahli di bidangnya memastikan Anda dapat mencapai desain dinding penahan tanah (TPT) yang fungsional dan tampak bagus di lokasi.
Layanan kontraktor ahli dan berpengalaman akan menciptakan konstruksi dinding penahan tanah yang kuat, kokoh dan tahan lama sesuai umur rencana. Hal ini menjadi harapan pemilik pekerjaan (pemerintah atau swasta).
Pada tahap konstruksi, peranan Konsultan Pengawas juga sangat penting dalam mewujudkan konstruksi terbaik, dengan pengendalian kualitas bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H