Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggelorakan Tari Kecak untuk Merayakan Hari Tari Internasional

29 April 2022   08:00 Diperbarui: 29 April 2022   08:03 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari Terbenam di Pura Luhur Uluwatu (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Matahari Terbenam di Pura Luhur Uluwatu (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Sinopsis Tari Kecak

Pertunjukan Tari Kecak dilakukan selama kurang lebih satu jam yang dibagi dalam empat adegan.

Pada adegan pertama dimulai dengan masuknya Rama, Sita, dan Laksamana ke dalam arena pertunjukan, kemudian muncul kijang emas. Dalam adegan pertama ini digambarkan Sita yang meminta Rama untuk menangkap kijang emas sehingga Rama meninggalkan Sita bersama dengan Laksamana.

Adegan kedua adalah adegan Sita yang diculik oleh Rahwana yang dibawa ke Alengka Pura. Saat diculik, Sita menjerit minta tolong yang kemudian teriakannya terdengar oleh Jatayu. Namun Jatayu ini tidak berhasil menolong Sita karena sayapnya putus ditebas oleh Rahwana.

Lalu pada adegan ketiga, Rama dan Laksamana tersesat dalam hutan Ayodya Pura sehingga tidak dapat menyelamatkan Sita. Sehingga kemudian meminta tolong kepada Hanoman. Rama menyuruh Hanoman membawa cincin untuk diberikan kepada Sita. Hanoman kemudian menyusup ke Alengka Pura.

Pada adegan keempat diceritakan Hanoman yang memperlihatkan cincin Rama kepada Sita lalu Sita menyerahkan bunga sebagai pesan agar Rama segera menyelamatkannya. Hanoman lalu mengobrak-abrik Alengka Pura, kemudian ditangkap oleh para penjaga, diikat, dan hendak dibakar. Karena kesaktiannya, Hanoman lolos dari maut.

Akhir cerita ini mengisahkan Sri Rama yang berhasil merebut istrinya dengan selamat.

Merawat Jati Diri Bangsa

Tari Kecak sebagai seni tradisional yang menjadi ikon budaya masyarakat Bali, pernah mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) pada tahun 2018 karena berhasil membuat pagelaran Tari Kecak secara kolosal. 

Pertunjukan Tari Kecak menggambarkan cerita yang mendalam dan mampu memberikan makna bagi yang menyaksikan. Pementasan Tari Kecak bukan hanya sebagai bentuk hiburan semata tetapi lebih kepada upaya merawat budaya Bali sebagai budaya lokal untuk merawat jati diri bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun