Sinopsis Tari Kecak
Pertunjukan Tari Kecak dilakukan selama kurang lebih satu jam yang dibagi dalam empat adegan.
Pada adegan pertama dimulai dengan masuknya Rama, Sita, dan Laksamana ke dalam arena pertunjukan, kemudian muncul kijang emas. Dalam adegan pertama ini digambarkan Sita yang meminta Rama untuk menangkap kijang emas sehingga Rama meninggalkan Sita bersama dengan Laksamana.
Adegan kedua adalah adegan Sita yang diculik oleh Rahwana yang dibawa ke Alengka Pura. Saat diculik, Sita menjerit minta tolong yang kemudian teriakannya terdengar oleh Jatayu. Namun Jatayu ini tidak berhasil menolong Sita karena sayapnya putus ditebas oleh Rahwana.
Lalu pada adegan ketiga, Rama dan Laksamana tersesat dalam hutan Ayodya Pura sehingga tidak dapat menyelamatkan Sita. Sehingga kemudian meminta tolong kepada Hanoman. Rama menyuruh Hanoman membawa cincin untuk diberikan kepada Sita. Hanoman kemudian menyusup ke Alengka Pura.
Pada adegan keempat diceritakan Hanoman yang memperlihatkan cincin Rama kepada Sita lalu Sita menyerahkan bunga sebagai pesan agar Rama segera menyelamatkannya. Hanoman lalu mengobrak-abrik Alengka Pura, kemudian ditangkap oleh para penjaga, diikat, dan hendak dibakar. Karena kesaktiannya, Hanoman lolos dari maut.
Akhir cerita ini mengisahkan Sri Rama yang berhasil merebut istrinya dengan selamat.
Merawat Jati Diri Bangsa
Tari Kecak sebagai seni tradisional yang menjadi ikon budaya masyarakat Bali, pernah mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) pada tahun 2018 karena berhasil membuat pagelaran Tari Kecak secara kolosal.Â
Pertunjukan Tari Kecak menggambarkan cerita yang mendalam dan mampu memberikan makna bagi yang menyaksikan. Pementasan Tari Kecak bukan hanya sebagai bentuk hiburan semata tetapi lebih kepada upaya merawat budaya Bali sebagai budaya lokal untuk merawat jati diri bangsa.Â