Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jejak Sejarah Taman Laut "Segarayasa" dan Gagasan Negara Maritim Amangkurat I

24 Desember 2018   20:50 Diperbarui: 25 Desember 2018   11:53 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan ukuran batu bata masa lalu dan masa kini - Dokumentasi pribadi

Salah satu toponim adalah Dusun Pungkuran. Nama Pungkuran muncul karena wilayah ini berada di belakang benteng Keraton Pleret, dalam istilah Jawanya disebut "mungkuri" atau membelakangi.

Penggalian struktur arkeologis oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2011 menemukan struktur benteng Keraton. Temuan ini berupa bagian dari struktur benteng keliling bagian dalam dari keraton yang disebut juga dengan Benteng Cepuri sisi selatan. 

Struktur tersebut berbentuk serong sehingga tidak tepat berorientasi barat-timur. Selain itu, bentuk benteng keraton Pleret adalah jajargenjang. Berdasarkan peta kuna, luas tembok keliling adalah 2256 m dengan tinggi 5-6 meter, lebar 1,5 meter (bagian atas) dan lebar bagian dasar 2,8 meter. Menurut Babad Sengkala, disebutkan bahwa material dinding benteng merupakan bata merah dengan hiasan puncaknya dari batu putih.

Keris yang tanpa sengaja ditemukan ketika ekskavasi - Dokumentasi pribadi
Keris yang tanpa sengaja ditemukan ketika ekskavasi - Dokumentasi pribadi
Masih terdapat beberapa situs lagi yang bisa dijelajahi di situs Pleret ini, yang merupakan sumber kekayaan intelektual tak terhingga bila kita memaknainya dengan kesungguhan. Dinas Kebudayaan DIY melalui Museum Pleret ini berusaha menampilkan kejayaan peradaban di masanya merupakan sebuah upaya tak terhingga untuk menjadikan pembelajaran bagi setiap generasi penerus bangsa.

Situs Sumur Gumuling - Dokumentasi pribadi
Situs Sumur Gumuling - Dokumentasi pribadi
Kompleks museum yang berciri tropis dan asri - Dokumentasi pribadi
Kompleks museum yang berciri tropis dan asri - Dokumentasi pribadi
Petunjuk lokasi dan operasional museum

Museum Pleret berjarak kuranglebih 12 km dari pusat kota Yogyakarta. Bila ingin berkunjung ke sana, dari Terminal Giwangan, ikuti Jalan Imogiri Timur ke arah Selatan sampai kemudian menemukan perempatan Jejeran Wonokromo. Ambil arah yang ke kiri, kurang lebih 2 km ke arah timur, kompleks situs bersejarah Pleret tepat berada di kanan jalan di Jl Raya Pleret. 

Waktu kunjungan museum setiap hari pukul 08.00-15.30 WIB, hari Jumat pukul 08.00-14.30 WIB, hari besar nasional tutup. Tiket masuk gratis.

Jadi jangan lupa jas merah yaa...jangan melupakan sejarah!

Selamat menikmati...selamat berliburan...:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun