Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jejak Sejarah Taman Laut "Segarayasa" dan Gagasan Negara Maritim Amangkurat I

24 Desember 2018   20:50 Diperbarui: 25 Desember 2018   11:53 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan museum Pleret - Dokumentasi pribadi

Situs Kerto

Situs Kerto merupakan situs bekas Keraton Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung. Menurut Babad Momana, disebutkan bahwa Keraton Kerto adalah keraton kedua Mataram yang dibangun pada tahun 1539 J atau 1617 M.

Situs tersebut menempati lahan yang lebih tinggi kurang lebih 1-1,5 m dari tanah sekitarnya, sehingga oleh masyarakat disebut "lemah dhuwur". Situs Kerto dulunya merupakan Sitihinggil Keraton Kerto. Bangunan Sitihinggil merupakan bangunan untuk menerima tamu raja.

Umpak yang ditemukan - Dokumentasi pribadi
Umpak yang ditemukan - Dokumentasi pribadi
Situs ini memiliki peninggalan 2 (dua) buah umpak/landasan tiang yang terbuat dari batu andesit. Ukuran umpak cukup besar yaitu 70x70 cm dan tinggi 68 cm. 

Pada bagian tengah umpak terdapat lubang untuk menancapkan tiang kayu. Sebelum tahun 1970-an, di situs ini terdapat 2 buah umpak, namun kemudian salah satu umpak itu dipindahkan dan digunakan sebagai saka guru Masjid Sakatunggal di Kompleks Tamansari pada masa HB IX. 

Pada umpak terdapat ragam hias berupa penyamaran huruf Arab yang terdiri dari mim, ha, dal. Jadi, jika huruf Arab tersebut disatukan akan membentuk kata "Muhammad".

Bata Raksasa

Bata atau batu bata temuan di kawasan Situs Pleret memiliki ukuran yang cukup besar. Ekskavasi arkeologis yang dilakukan sejak tahun 70-an hingga saat ini dan telah dijadikan Open Site Museum. 

Berdasarkan temuan terutama struktur batu ata memiliki karakteristik yang berbeda baik ukuran, kekuatan dan penempatan dalam struktur. Berdasar data, ukuran batu bata terbesar yang ditemukan adalah di kawasan reruntuhan Masjid Agung Kauman Pleret dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 27 cm dan tebal 10 cm. Bandingkan dengan ukuran batu bata saat ini, yaitu dengan dimensi kurleb 12 x 5 x 2,5 cm!

Perbandingan ukuran batu bata masa lalu dan masa kini - Dokumentasi pribadi
Perbandingan ukuran batu bata masa lalu dan masa kini - Dokumentasi pribadi
Situs Pungkuran

Bukti-bukti bahwa Pleret merupakan bekas suatu kerajaan salah satunya adalah toponim nama-nama dusun di sekitar Pleret. Toponim merupakan nama wilayah yang menggambarkan peristiwa pada masa lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun