Mohon tunggu...
Yusrina Imaniar
Yusrina Imaniar Mohon Tunggu... QC Supervisor -

If you want to give me feedback or even REPOST my stories, please contact me on : Email : iyusrina30@gmail.com Instagram : @yusrinaimaniar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pangeran Hitam, Putri Cahaya, dan Ksatria Putih (Part 7)

21 November 2017   10:51 Diperbarui: 21 November 2017   11:00 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maksudnya bu?" tanyaku kaget.

"Waktu itu ibu akan menikah. Sekitar satu bulan sebelum tanggal pernikahan, ibu pulang kantor dan calon suami ibu mau menjemput. Tapi, hari itu hari yang sial, ibu hampir dirampok, dan dia datang tepat waktu, hanya saja dia terkena tusukan preman hingga meninggal," kata ibu dengan suara tercekat.

"Ibu menyalahkan diri sendiri, dia meninggal karena ibu, dan sama sepertimu, ibu hidup dalam penyesalan, berpikir itu adalah hukuman yang setara dan bisa menebus kematiannya, tapi ibu salah. Dia sudah pergi, dan bagaimanapun ibu menghukum diri sendiri, ibu tidak bisa membawanya kembali hidup. Untungnya, ibu bertemu ayah yang bisa meyakinkan ibu kalau cara terbaik membalas orang yang mencintai kita adalah kita harus hidup dengan baik juga," aku terdiam mendengarnya.

"Jadi Nino, sikap menghukum diri seperti ini tidak akan membawa Alisia kembali hidup. Kamu yang harus merelakan semuanya, menerima, dan melanjutkan hidup. Seperti ibu melanjutkan hidup dan akhirnya bisa bahagia. Awalnya mungkin sulit, tapi segalanya bisa lebih mudah saat kamu mau menerima dan merelakan,"

Aku diam mendengarkan cerita ibu. Aku tidak tahu ibu sendiri punya cerita yang menyedihkan seperti itu. Mungkin ibu benar, aku harus memulai hidupku lagi. Kata-kata ibu sama dengan Kirana, kalau aku harus bisa menjalani hidupku. Bahwa cara terbaik membalas orang yang sudah pergi dan mencintai kita adalah dengan menjalani hidup yang baik. Alisia, diatas sana, apa kamu setuju dengan ibu dan Kirana?

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun