Secara penjelasannya Thailand sebagai negara sumber transit dan tujuan human trafficking. Adapun korbannya dijadikan tenaga kerja dan eksploitasi perempuan, laki-laki, individu LGBTQ+, dan anak-anak dari berbagai negara. Selanjutnya, human trafficking terjadi adanya korupsi dari pejabat negara dan pengusaha. Metode yang dibuat adalah paksaan berbasis utang dan praktik perekrutan yang menipu, serta cara-cara lainnya (ocindex.net/Thailand.2023).Â
Laos
Laos termasuk sebagai negara terbelakang atau masih terbilang miskin. Laos dalam masyarakatnya berada pada pedesaan dan bekerja sebagai petani. Berbicara mengenai kasus human trafficking, Laos berperan aktif sebagai negara yang menyumbang kasus human trafficking dalam kawasan Asia Tenggara. Setidaknya menurut Survei Internasional mengatakan antara 200.000 dan 450.000 orang diperdagangkan setiap tahunnya di Subkawasan Mekong Raya (media sengsavang.org).
Menurut Global Organized Crime Index, Laos memiliki skor kriminal mencapai 6.12 poin tahun 2023, naik dari tahun 2021 mencapai 5.51 poin. Begitu juga dengan kasus human Trafficking, di mana tahun 2021 sebanyak 6.50 poin dan terjadi peningkatan 2023 mencapai 7.00 poin (ocindex.net/Laos.2023).
Secara angka, Laos memiliki kasus human trafficking sebanyak 38,000 orang dengan populasi penduduk 7,276,000 juta tahun 2023. Adapun dalam penjelasannya, bahwa Laos dikenal sebagai negara sumber, transit, dan tujuan perdagangan manusia. Adapun penyebabnya terlihat dari sebuah kemiskinan dan terbatasnya kesempatan kerja dalam negeri. Adapun sektor ekonomi dalam hal sumber keuangan masih sedikit seperti wisatawan, pelancong, pekerja asing, dan pengusaha. Mayoritas korban perdagangan orang dari Laos adalah remaja berusia antara 12 dan 18 tahun (ocindex.net/Laos.2023).
Selanjutnya penyebab adanya human trafficking terjadi adanya penegakan hukum yang masih lemah, begitu juga regulasi yang ada tidak dapat memberikan kontribusi lebih dalam pencegahan human trafficking di tambah lagi dengan korupsi dalam memainkan pasar human trafficking. Adapun penyebabnya selanjutnya berkaitan dengan Pelaku perdagangan orang. Biasanya mengandalkan koneksi pribadi untuk perekrutan dan semakin banyak berkolaborasi dengan perantara lokal (ocindex.net/Laos.2023).
Kamboja
Negara Kamboja sebagai negara yang memiliki catatan tinggi terhadap perdagangan manusia. Perdagangan manusia di Kamboja, bisa dikatakan sebagai negara menerima perdagangan manusia dan pendistribusian warga negara kepada negara lain. Di sisi lain, negara Kamboja juga disebut sebagai negara transit untuk perdagangan manusia. Berdasarkan hal tersebut, tidak heran negara Kamboja dikatakan sebagai kasus yang tinggi, karena secara data tingkat kriminalitas Kamboja berada pada tingkat 20 dari 139 negara di Dunia.
Catatan kasus perdagangan manusia di Kamboja dapat dilihat pada laporan Global Organized Crime Index Cambodia, yang mengatakan bahwa Perdagangan manusia sekitar 8, 50 Persen di tahun 2023 (ocindex.net/Kamboja.2023). Apalagi, dalam kasus perdagangan manusia pada angka 8, 50 persen tersebut berasal dari para korban perempuan dan anak dengan jenis beragam seperti eksploitasi seksual, pekerja paksa dan pekerja judi online.Â
Tahun 2023 perbudakan modern di Kamboja sekitar 83,000 orang dengan populasi 16, 718,971 juta. Adapun secara klasifikasinya, di sektor pekerja anak di bawah umur sebesar 243,371 ribu atau 7,5 persen dengan umur 5 sampai 14 tahun (Departemen Tenaga Kerja AS 2023). Berdasarkan penjelasan di atas, setidaknya kasus domestik di Negara Kamboja menandakan adanya permasalahan yang belum terselesaikan. Hal ini dapat disebabkan adanya, perekonomian dan lapangan kerja yang legal kurang memadahi.
Singapura