Mohon tunggu...
Yusra Ulya
Yusra Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani Yogyakarta

saya adalah mahasiswa aktif semester 4 di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Kepemimpinan Hasta Brata Sebagai Inovasi Guru PAI Berbasis Kearifan Lokal

15 Juli 2024   10:25 Diperbarui: 15 Juli 2024   10:26 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Diantara faktor kunci keberhasilan suatu organisasi atau lembaga pendidikan bisa diliat dari jiwa kepemimpinan yang ada pada pemimpinnya, karena jiwa kepemimpinan berperan sentral dalam mentukan apakah sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Definisi tersebut mengindikasikan tiga implikasi penting dalam proses kepemimpinan. Pertama, terdapat interaksi antara pemimpin dan anggota organisasi sebagai bentuk pengaruh. Interaksi ini mencerminkan distribusi pengaruh yang tidak merata, menunjukkan bahwa perbedaan status antara pemimpin yang memberi pengaruh dan anggota yang dipengaruhi tergambar dalam proses pengaruh ini, di mana pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi, mengarahkan, mengubah, memerintah, dan dalam beberapa kasus memberikan hukuman kepada anggotanya demi mencapai tujuan bersama. Kedua, proses pengaruh ini harus mencapai dan diterima oleh anggota, yang memerlukan komunikasi yang tepat dan jelas. Ketiga, kejelasan tujuan dan kemampuan untuk mengorganisir diri untuk mencapai tujuan tersebut juga menjadi penting.

 

Hasta Brata: Konsep Kepemimpinan Dalam Perspektif Budaya Jawa

 

Dalam budaya di tanah Jawa, terhamparlah sebuah filosofi kepemimpinan yang kaya makna: Hasta Brata. Konsep yang tak hanya mengatur tata cara berkuasa, tetapi juga menghubungkan spiritualitas dengan kewibawaan. Dalam konteks budaya yang menghargai kearifan lokal, Hasta Brata muncul sebagai landasan kuat bagi pembentukan pemimpin yang mampu melindungi, dan memimpin dengan tulus dan bijaksana. Hasta artinya delapan dan Brata adalah laku atau tindakan. Jadi Hasta Brata adalah delapan tindakan yang harus dilakukan atau dilaksanakan untuk menjadi pemimpin: raja, sultan, presiden, legislatif, bangsawan, tokoh masyarakat, maupun pemimpin organisasi termasuk di lingkungan pendidikan (Mulyono, 2009: 41). Hasta Brata disimbolkan dengan sifat-sifat mulia dari alam semesta yang patut dijadikan pedoman bagi setiap pemimpin (Haditsutrisno, 2009: 96).

 

Enam dari delapan Ajaran Hasta Brata ini berisi tentang kepemimpinan yang dapat memberikan inovasi guru pendidikan agama islam dalam berkomunikasi, diantaranya :

 

Laku Hambeging Kisma. Maknanya seorang pemimpin yang selalu berbelas kasih dengan siapa saja. Kisma artinya tanah. Tanah tidak mempedulikan siapa yang menginjaknya, semua dikasihani. Tanah selalu memperlihatkan jasanya. Walaupun dicangkul, diinjak, dipupuk, dibajak, tetapi malah memberi subur dan menumbuhkan tanam-tanaman. Filsafat tanah adalah air tuba dibalas air susu. Keburukan dibalas kebaikan dan keluhuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun