Mohon tunggu...
Sisi Kamila
Sisi Kamila Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Pelancong, penikmat senja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kehamilan Risiko Tinggi, Yuk Kenali dan Cegah Sejak Dini

26 September 2019   12:51 Diperbarui: 26 September 2019   15:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bicara Gizi - Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi | dokpri

"Bisa juga mengalihkan ke olahraga atau aktivitas yang lain," imbuh dr. Ali.

4. Dukungan Suami dan Orang-Orang Sekitar Sangat Diperlukan

alodokter.com
alodokter.com
Selama hamil, ibu perlu mendapat dukungan dari suami dan orang-orang sekitar. Dr. Ali dan Putu berpendapat, hamil bukan milik istri saja tapi juga suami. Artinya suami memiliki peran yang sangat penting dalam support system selama kehamilan.

"Dukungan suami dapat secara siginifikan meningkatkan kondisi kehamilan ibu dibandingkan dukungan orang dekat lainnya," kata Putu. Bentuk dukungan suami dari mengambil keputusan bersama, kontrol rutin bersama, mendengarkan keluh kesah ibu secara empatik, membantu hal-hal yang sudah sulit dilakukan, berkencan dan membantu istri dalam pemenuhan gizi selama kehamilan.

Sebelumnya, ibu mulai dari diri sendiri dengan cara mengenali mana masalah yang sumbernya ada di dalam kendali dan mana yang tidak. Apabila masalah tersebut berada di dalam kendalinya, ibu dapat melakukan strategi problem focus, yaitu fokus pada penyelesaian masalah dan pencarian jalan keluar seperti menghindari makanan yang bisa semakin membahayakan kehamilan risiko tinggi. Sedangkan untuk masalah yang ada di luar kendali, strategi emotional focus dapat diterapkan, dimana ibu akan mengelola emosi seperti mencari distraksi dan membuka diri ke orang lain.

Selain diri sendiri, dukungan suami, keluarga dan teman bisa membantu meningkatkan kondisi kehamilan ibu agar ia tidak merasa sendirian saat menjalani kehamilan berisiko tinggi.

Suami dan keluarga bisa menunjukkan perhatian dengan menomorsatukan gizi sang ibu dan mendukung ibu mengonsumsi nutrisi seimbang yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Dukungan lain juga bisa ditunjukkan dengan membicarakan hal-hal menyenangkan, menciptakan suasana positif, dan memberikan perhatian-perhatian sederhana.

Bagaimana jika pada saat kehamilan, Ibu tidak optimal dalam menjaga anak?

Pada masa kehamilan banyak hal terjadi di luar kuasa ibu. Misalnya jika ada Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh suami dan tidak doyan makan. Berbagai masalah itu bisa mengakibatkan anak tumbuh tidak optimal pada saat di kandungan. Tapi, tidak usah khawatir, karena ibu masih punya waktu dua tahun untuk memperbaikinya.

Setelah anak lahir, ada nature dan nurture, persentasinya 50:50. Nurture adalah faktor kepribadian tentang kekuatan lingkungan yang mengatur perkembangan manusia, bisa berupa lingkungan keluarga, masyarakat, faktor ekonomi dan budaya. Ibu bisa memberikan nurture pengasuhan yang seperti apa untuk membantu si anak mengelola stresnya. "Masih banyak harapan buat anak, karena setelah dia lahir ada nurture, baik dari ibu maupun dari lingkungan sekitarnya," tambah Putu.

Sementara untuk nutrisi, kata dr. Ali, ibu bisa memberikan ASI yang cukup. ASI membantu tumbuh kembang optimal anak. Untuk itu, selama dua tahun, ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun