Mohon tunggu...
Yusnaeni
Yusnaeni Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

https://yusnaeni.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kehamilan Risiko Tinggi, Yuk Kenali dan Cegah Sejak Dini

26 September 2019   12:51 Diperbarui: 26 September 2019   15:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bicara Gizi - Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi | dokpri

Berbagai faktor kehamilan risiko tinggi masih banyak ditemui di Indonesia, seperti perempuan dengan penyakit asma, diabetes, hipertensi dan kelainan jantung. Ibu hamil yang memiliki riwayat operasi terdahulu dan penyakit penyulit seperti pre-eklamsia, eklamsia, dan infeksi. 

"Di Indonesia, tantangan ini menjadi lebih besar dengan berbagai fakta kesehatan termasuk kekurangan zat gizi makro dan mikro yang masih dihadapi oleh ibu hamil," kata Ali.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk menghindari risiko tersebut? Ibu hamil bisa mengikuti langkah sebagai berikut:

1. Periksa Rutin Kehamilan

dok: majalahkartini.co.id
dok: majalahkartini.co.id
Ibu hamil harus mewaspadai, menghindari dan menangani kehamilan risiko tinggi. Untuk meminimalisir risiko yang tidak diharapkan, ibu hamil dianjurkan segera mengunjungi fasilitas kesehatan di awal kehamilan, dan rutin mengontrol kondisi kandungan. 

Saat kontrol, ibu hamil akan mendapatkan saran dari tenaga medis profesional mengenai nutrisi yang dibutuhkan dan nutrisi tambahan apa yang perlu dikonsumsi.

2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Makro dan Mikro

dok: hallosehat.com
dok: hallosehat.com
Salah satu cara penting penanganan kehamilan risiko tinggi adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari prakehamilan, trimester 1, 2, dan 3 serta menyusui. Ibu hamil perlu memastikan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat dan iodine.

Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, kondisi kehamilan risiko tinggi seperti pre-eklampsia dapat dicegah. Ibu hamil dengan risiko pre-eklampsia perlu memilih makanan dengan bijak seperti menghindari garam yang dapat meningkatkan tekanan darah, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti buah dan sayuran yang tinggi vitamin. 

Selain itu mengonsumsi cukup protein yang bermanfaat sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan sel-sel tubuh si kecil.

Selain membantu mencegah risiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan akan bermanfaat bagi si kecil secara jangka panjang dimana akan menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, jantung dan berbagai penyakit lainnya.

3. Kendalikan Stres

dok: theasianparent.com
dok: theasianparent.com
Dalam kondisi hamil normal ibu dihadapkan dengan berbagai tantangan dan perubahan psikologis. Di trimester 1, ibu hamil mengalami kelelahan, mual, dan muntah. Suasana hati ibu akan berubah-ubah, payudara mulai membengkak, ngidam/anti makanan tertentu. Di trimester 2, ibu hamil merasakan nyeri perut bawah dan keram, pembengkakan ringan dan hidung tersumbat. Pada masa ini, ibu juga masih ngidam/anti makanan tertentu. Di trimester 3, terjadi sembelit, heartburn, sulit tidur, masalah cerna, strectch mark, kontraksi palsu, bengkak pada kaki/ pergelangan.

"Kehamilan rentan stres, banyak sekali perubahan," ujar Putu. Apalagi, lanjutnya, untuk kehamilan berisiko tinggi, tentunya bisa melipatgandakan tingkat stres ibu dan memberikan dampak negatif pada diri ibu dan janin. Salah satu dampak nyata dari stres adalah kelahiran prematur. Jika anak lahir dengan selamat, ia akan tumbuh menjadi anak pemarah, sering tantrum, mudah stres dan sebagainya.

Untuk mencegahnya, dibutuhkan cara penanggulangan stres yang tepat melalui dukungan support system yang dapat membentu ibu mengelola tekanan secara sehat. Mulai dari ibu sendiri, suami, serta keluarga dan teman dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun