Berbagai faktor kehamilan risiko tinggi masih banyak ditemui di Indonesia, seperti perempuan dengan penyakit asma, diabetes, hipertensi dan kelainan jantung. Ibu hamil yang memiliki riwayat operasi terdahulu dan penyakit penyulit seperti pre-eklamsia, eklamsia, dan infeksi.Â
"Di Indonesia, tantangan ini menjadi lebih besar dengan berbagai fakta kesehatan termasuk kekurangan zat gizi makro dan mikro yang masih dihadapi oleh ibu hamil," kata Ali.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk menghindari risiko tersebut? Ibu hamil bisa mengikuti langkah sebagai berikut:
1. Periksa Rutin Kehamilan
Saat kontrol, ibu hamil akan mendapatkan saran dari tenaga medis profesional mengenai nutrisi yang dibutuhkan dan nutrisi tambahan apa yang perlu dikonsumsi.
2. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Makro dan Mikro
Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, kondisi kehamilan risiko tinggi seperti pre-eklampsia dapat dicegah. Ibu hamil dengan risiko pre-eklampsia perlu memilih makanan dengan bijak seperti menghindari garam yang dapat meningkatkan tekanan darah, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti buah dan sayuran yang tinggi vitamin.Â
Selain itu mengonsumsi cukup protein yang bermanfaat sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan sel-sel tubuh si kecil.
Selain membantu mencegah risiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan akan bermanfaat bagi si kecil secara jangka panjang dimana akan menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, jantung dan berbagai penyakit lainnya.
3. Kendalikan Stres
"Kehamilan rentan stres, banyak sekali perubahan," ujar Putu. Apalagi, lanjutnya, untuk kehamilan berisiko tinggi, tentunya bisa melipatgandakan tingkat stres ibu dan memberikan dampak negatif pada diri ibu dan janin. Salah satu dampak nyata dari stres adalah kelahiran prematur. Jika anak lahir dengan selamat, ia akan tumbuh menjadi anak pemarah, sering tantrum, mudah stres dan sebagainya.
Untuk mencegahnya, dibutuhkan cara penanggulangan stres yang tepat melalui dukungan support system yang dapat membentu ibu mengelola tekanan secara sehat. Mulai dari ibu sendiri, suami, serta keluarga dan teman dekat.