Mohon tunggu...
Yusmadi Andrie
Yusmadi Andrie Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler, Photographer, and Volunteer.

Penyuka travelling dan fotografi serta volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Marira Jo Sarira, Dari Goa Kambuno hingga Buntu Sarira

27 Desember 2018   19:17 Diperbarui: 9 Mei 2022   16:52 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Pertama Goa Kambuno (dokpri)

Tongkonan yang berada di Sarira diantaranya Tongkonan Garau, salah satu tongkonan tertua di Sarira, Tongkonan Gorang, Tongkonan Lombok, Tongkonan Balabatu dan Tongkonan Topadatindo. Semakin kita meliarkan diri dan menjelajah di Sarira, maka kita akan menjumpai lebih banyak tongkonan lagi.

Tongkonan Garau' (dokpri)
Tongkonan Garau' (dokpri)
Toraja erat kaitannya dengan Tongkonan, dan tongkonan adalah mahakarya orang Toraja. Satu tongkonan dengan tongkonan lainnya, walau sekilas terlihat sama, memiliki perbedaan masing-masing.

"Corak dan ukiran setiap tongkonan itu berbeda-beda. (Ukiran dan corak) Itu disesuaikan dengan aura dan kharisma dari kelurga pemilik tongkonan," jelas Bapak Redik Paonganan yang biasa di panggil dengan Pak Redik. Pak Redik menambahkan bahwa Tongkonan selalu menghadap utara-selatan dan dibangun berhadapan dengan lumbung. Lumbung di bangun disebelah utara tongkonan.

"Tongkonan ibaratnya lelaki, sedangkan lumbung adalah pasangannya, baine (wanita). Seperti lelaki yang selalu menjadi penjaga dan pelindung keluarga, dan wanita yang menyediakan masakan dan makanan untuk keluarga," jelas Pak Redik sambil menyeruput seduhan kopi Toraja sore itu.

"Pintu antara tongkonan dan lumbung juga saling berhadapan," tambah Pak Redik.

Ketika mengunjungi dan menjelajah Sarira, tak lengkap tanpa membawa pulang cinderamata khas Toraja. Di Sarira terdapat kelompok pengrajin sepu, tas khas Toraja, yang berlokasi di Tilanga. Nama kelompok tersebut adalah Sikabe Tilanga. Para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tersebut membuat sepu tetuk dan sepu manik-manik. 

Silakan baca ulasan Sikabe Tilanga, Wadah Pengrajin Sepu di Sarira. Selain sepu, kita juga dapat membawa pulang kain tenun khas Toraja senagai oleh-oleh. Untuk kuliner, 

Kopi Toraja dan deppa tori bisa kita jadikan buah tangan untuk keluarga. Para pedagang di Pasar Rantelemo, pasar rakyat Sarira, banyak yang menjual kopi Toraja dan deppa tori. Kesemua oleh-oleh tersebut merupakan penanda sah bahwa kita telah berkunjung ke Toraja, khususnya Sarira.

Goa Kambuno
Penjelajahan selanjutnya akan membawa kita menyusuri jalan di hutan rakyat Sarira yang tenang. Pepohonan rimbun nan hijau serta jejeran sawah di sebelah kanan jalan menjadi suguhan selama perjalanan. Selanjutnya, setelah melewati jalan di hutan, berbelok kekiri menyusuri jalan setapak yang muat untuk dua orang dan jurang di sebelah kanan jalan. 

Hal itu menjadi pemacu adrenalin agar berhati-hati. Di ujung jalan setapak, kita akan menjumpai lubang kecil yang yang berukuran 1,2 meter di dinding batu. Berbekal penerangan dari cahaya senter, penelusuran dimulai untuk menjelajah rahasia yang tersimpan didalam lubang di dinding batu tersebut.

Ruang Pertama Goa Kambuno (dokpri)
Ruang Pertama Goa Kambuno (dokpri)
Ditemani oleh Citra Paonganan dan Pascal, pemandu lokal, kami berjalan menyusuri mulut goa yang sempit. Berjalan beberapa meter, keindahan goa ini nampak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun