Tongkonan yang berada di Sarira diantaranya Tongkonan Garau, salah satu tongkonan tertua di Sarira, Tongkonan Gorang, Tongkonan Lombok, Tongkonan Balabatu dan Tongkonan Topadatindo. Semakin kita meliarkan diri dan menjelajah di Sarira, maka kita akan menjumpai lebih banyak tongkonan lagi.
"Corak dan ukiran setiap tongkonan itu berbeda-beda. (Ukiran dan corak) Itu disesuaikan dengan aura dan kharisma dari kelurga pemilik tongkonan," jelas Bapak Redik Paonganan yang biasa di panggil dengan Pak Redik. Pak Redik menambahkan bahwa Tongkonan selalu menghadap utara-selatan dan dibangun berhadapan dengan lumbung. Lumbung di bangun disebelah utara tongkonan.
"Tongkonan ibaratnya lelaki, sedangkan lumbung adalah pasangannya, baine (wanita). Seperti lelaki yang selalu menjadi penjaga dan pelindung keluarga, dan wanita yang menyediakan masakan dan makanan untuk keluarga," jelas Pak Redik sambil menyeruput seduhan kopi Toraja sore itu.
"Pintu antara tongkonan dan lumbung juga saling berhadapan," tambah Pak Redik.
Ketika mengunjungi dan menjelajah Sarira, tak lengkap tanpa membawa pulang cinderamata khas Toraja. Di Sarira terdapat kelompok pengrajin sepu, tas khas Toraja, yang berlokasi di Tilanga. Nama kelompok tersebut adalah Sikabe Tilanga. Para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tersebut membuat sepu tetuk dan sepu manik-manik.Â
Silakan baca ulasan Sikabe Tilanga, Wadah Pengrajin Sepu di Sarira. Selain sepu, kita juga dapat membawa pulang kain tenun khas Toraja senagai oleh-oleh. Untuk kuliner,Â
Kopi Toraja dan deppa tori bisa kita jadikan buah tangan untuk keluarga. Para pedagang di Pasar Rantelemo, pasar rakyat Sarira, banyak yang menjual kopi Toraja dan deppa tori. Kesemua oleh-oleh tersebut merupakan penanda sah bahwa kita telah berkunjung ke Toraja, khususnya Sarira.
Goa Kambuno
Penjelajahan selanjutnya akan membawa kita menyusuri jalan di hutan rakyat Sarira yang tenang. Pepohonan rimbun nan hijau serta jejeran sawah di sebelah kanan jalan menjadi suguhan selama perjalanan. Selanjutnya, setelah melewati jalan di hutan, berbelok kekiri menyusuri jalan setapak yang muat untuk dua orang dan jurang di sebelah kanan jalan.Â
Hal itu menjadi pemacu adrenalin agar berhati-hati. Di ujung jalan setapak, kita akan menjumpai lubang kecil yang yang berukuran 1,2 meter di dinding batu. Berbekal penerangan dari cahaya senter, penelusuran dimulai untuk menjelajah rahasia yang tersimpan didalam lubang di dinding batu tersebut.