Mohon tunggu...
Yusmadi Andrie
Yusmadi Andrie Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler, Photographer, and Volunteer.

Penyuka travelling dan fotografi serta volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Marira Jo Sarira, Dari Goa Kambuno hingga Buntu Sarira

27 Desember 2018   19:17 Diperbarui: 9 Mei 2022   16:52 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Pertama Goa Kambuno (dokpri)

Stalaktit dan stalakmit menyambut kita serta dinding batu yang bercahaya ketika disorot cahaya senter. "Ini hanya permulaan, setiap wisatawan yang berkunjung kesini pasti terkesima, yah seperti kamu ini. Semakin kita ke dalam (menyusuri) Goa Kambuno ini, kalian akan semakin takjub," kata Cita Paonganan. 

Perkataan Citra, sapaan akrab Citra Paonganan, semakin membangkitkan rasa penasaran untuk menyusuri goa ini semakin ke dalam. "Saran saya, siapkan mental kamu ketika tiba di ruangan paling dalam," ucap Citra sembari tertawa.

Berpindah ke ruangan selanjutnya, berupa ruangan luas dengan jurang di sisi kanan goa. Diruangan tersebut masih berupa stalakmit dan stalaktit yang indah. 

Disarankan, untuk menjelajah Goa Kambuno, membawa penerangan yang cukup agar dapat menikmati keindahan di dalam goa tersebut. Kemudian kami berjalan melewati celah sempit yang mengharuskan kita membungkuk untuk melewati celah tersebut. Setelah melalui celah sempit, sebuah pemandangan khas Toraja menyambut. 

Menciptakan kesan seram dan memukau. Dicela dinding batu terdapat banyak tulang-belulang dan peti mati. Yah, itulah kuburan batu khas Toraja. Terdapat ratusan peti mati dan sebagian besar sudah lapuk. Juga terserak tulang dan tengkorak di jalur setapak goa.

Serakan Tulang-belulang dan Tengkorak (dokpri)
Serakan Tulang-belulang dan Tengkorak (dokpri)
"Gimana? Surprise kan? Inilah keindahan tersembunyi dari Goa Kambuno, stalaktit dan stalakmit didepan hanya kamuflase," jelas Citra. Setelah beberapa menit mengamati kumpulan peti mati dan serakan tulang dan tengkorak, perjalanan dilanjutkan keluar dari goa.

Selepas dari Goa Kambuno, kami istirahat sejenak sambil minum Torajanese Coffee Ice Blend yang dihidangkan ibu Citra. Ada juga Pak Jan Paonganan yang menemani kita kala itu. Dan pastinya ada deppa tori jadi santapan kami.

"Goa Kambuno, dulunya, memang jadi pekuburan orang Toraja di Sarira. Dan sempat menjadi lokasi persembunyian ketika tragedi ekspansi militer dari pasukan Andi Sose. Cuma saat ini tidak lagi dijadikan sebagai kuburan, masyarakat Sarira membuat bangunan disekitaran akses masuk menuju goa sebagai tempat meletakkan peti mati. 

Mungkin adik meilhatnya saat keluar dari Goa Kambuno," terang Pak Jan, mantan lurah Sarira sekaligus sebagai salah satu tokoh masyarkat Sarira, disela obrolan kami tentang kunjungan ke Goa Kambuno.

Kolam Alam Tilanga
Sore itu ketika menikmati kopi arabika khas Toraja dan sepiring deppa tori, datang Citra Paonganan menghampiri. "Sibuk tidak? Kalau tidak sibuk, mari menjelajah dan menyegarkan diri bersama saya. Kamu gak bakalan nyesal deh," ajak tiba-tiba Citra. Ajakan tersebut bikin penasaran. Ah, kemana lagi nih akan menjelajah? 

Dengan tergesa menyeruput sisa kopi, kemudian beranjak menghampiri Citra dengan rasa penasaran. "Yuk bonceng saya, nanti akan saya arahkan ke tempat tersebut. Kamu gak bakal menyesal deh," tambahnya yang semakin meningkatkan rasa penasaran ini.

Berdasarkan arahan dari Citra, kami berbelok ke kiri menuju arah timur menyusuri Jalan Tilanga. Jalannya berupa tanjakan dengan pemandangan sawah dibawah jalan dan hijaunya hutan rakyat. Kontur Jalan Tilanga berupa tanjakan dan turunan, dengan lansekap sawah dan bukit. Sepanjang jalan yang kami lalui disuguhi jejeran Tongkonan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun