Danamon sendiri menurut Toni, sedang melakukan proses Danamon Digital Journey yakni sebuah upaya untuk membenahi dan meremajakan kanal komunikasi digital milik Danamon, baik melalui pembenahan fitur maupun kemudahan akses. Media sosial pun menjadi sasaran pembanahan. Awal Tahun  2016 lalu Danamon yang pada awalnya memiliki 23 akun media berbeda kini dipangkas demi efektivitas.
Peluncuran Corporate Website dan persona Instagram baru agar interaksi digital lebih cepat dan mudah bagi nasabah
Situs baru ini menghadirkan sistem navigasi dan desain berdasarkan "Customer Journey" di mana peta situs dirancang untuk memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi terkait kebutuhan mereka.
Kebayangkan, Anda pembaca Website Danamon ini akan betah berlama lama berada di dalamnya karena banyak beragam fitur dan informasi yang dikemas secara menarik dan apik.
Selain itu, situs ini juga dilengkapi dengan fitur terkini dan kemudahaan akses melalui perangkat smartphone atau tablet, antara lain responsive design, quick sticky menu, hingga swap & scroll menu, adanya sistem navigasi informasi produk berorientasi terhadap keinginan/relevansi nasabah, simulasi produk, komparasi produk, dan leads generator.
Pemenuhan kapasitas disertai kualitas website diperuntukan  untuk "menyasar" Generasi Milenial yang berusia 18 s.d 24 tahun. Mereka adalah pengguna internet terbesar dan  banyak bergantung terhadap informasi kekinian. Ini akan mungkin terjadi bila media sosial milik Bank Danamon (satu satunya penerbit  Kartu Debit, kartu ATM, dan Kartu Kredit Manchester United di Indonesia  serta penerbit Kartu Kredit American Express) terus berkembang secara baik.
Jika bicara soal media sosial, tentu kita akan berujung pada pengelolaan dan produksi konten. Seberapa konsisten kita memproduksi konten di media sosial tentu akan turut memengaruhi angka engagement publik terhadap korporasi yang menggunakan media sosial tersebut. Danamon pun sepertinya cukup memperhatikan hal ini. Toni pun menjamin konsistensi produksi konten di channel media sosial mereka. Tentu saja ini demi menggaet konsumen generasi millenial yang lebih besar.
Seberapa konten itu penting  Danamon tentunya lebih paham karena telah berada di Indonesia  sangat lama  sejak 1956 dan tentu saja karakter nasabah yang terus dinamis menuntut "keberpihakan" dari segi layanan terbaik menjadi pijakannya. Dengan didukung oleh Sarana Prasarana yang represetatif  per 30 Juni 2017 mengelola aset  sebesar 176 triliun  bersama anak perusahaannya. Hal ini tentu saja kemampuan  akan memproduksi konten yang dapat meng-engage secara produktif menjadi perhatian serius. Sejak Oktober lalu telah dilakukan restrukturisasi organisasi untuk media komunikasi termasuk untuk konten.
"Konten akan kami buat semenarik dan serelevan mungkin"."
Kendati melakukan peremajaan serta perombakan besar-besaran demi generasi millenial, bukan berarti generasi ini adalah konsumen baru bagi Danamon. Danamon sendiri sebenarnya memiliki nasabah dengan jumlah merata baik dari usia yang masuk pada generasi millenial  (lahir tahun 80 an) maupun generasi lawas. Namun karena melihat ada potensi yang lebih besar dari generasi millenial inilah yang memicu peremajaan besar-besaran dari media komunikasi digital Bank Danamon.
CONNECTING FUTURE