Konsep diri berfungsi sebagai faktor mediasi dalam pencapaian prestasi akademik. Siswa dengan motivasi tinggi untuk mencapai prestasi akademik cenderung memiliki konsep diri yang positif, sedangkan mereka yang kehilangan motivasi dapat mengembangkan konsep diri negatif, yang pada gilirannya memengaruhi prestasi mereka.Â
- Pola Asuh yang Positif:
Pola asuh yang diterapkan orang tua memiliki dampak besarterhadap pembentukan konsep diri anak. Ketika orang tua menggunakan pendekatan yang mendukung, seperti memberikan pujian yang spesifik, menerima anak apa adanya, dan menunjukkan kasih sayang tanpa syarat, anak akan mengembangkan konsep diri yang positif.
- Model Perilaku:
Orang tua berfungsi sebagai model perilaku bagi anak. Anak belajar banyak dari pengamatan terhadap perilaku orang tua. Dengan menunjukkan sikap positif, seperti menghargai diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik, orang tua dapat menginspirasi anak untuk mengembangkan konsep diri yang sehat.
- Komunikasi TerbukaÂ
Membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak juga penting. Dengan menjadi teman bicara, orang tua dapat membantu anak mengatasi masalah dan membangun kelekatan emosional, yang berkontribusi pada perkembangan konsep diri mereka.
Selain peran dari orang tua yang merupakan pendidikan awal oleh anak, peran guru di sekolah dalam membentuk konsep diri siswa juga sangat berpengaruh, berikut beberapa peran dari guru untuk mengembangkan konsep diri siswa yaitu sebagai berikut :Â
- Lingkungan Belajar yang Mendukung:
Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif di sekolah. Dengan memberikan dukungan emosional dan
akademik kepada siswa, guru membantu mereka merasa dihargai dan berharga.
- Pendekatan Individual:
Mengidentifikasi kebutuhan individu siswa dan memberikan perhatian khusus kepada mereka yang mungkin mengalami kesulitan dalam belajar atau berinteraksi sosial dapat membantu meningkatkan konsep diri mereka. Guru perlu mengenali potensi setiap siswa dan memberi umpan balik konstruktif.
- Pengembangan Keterampilan Sosial:
Melalui kegiatan kelompok dan interaksi sosial di kelas, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk membangun hubungan positif dengan teman sebaya, yang juga berkontribusi pada pembentukan konsep diri.
Dalam hal ini, pengaruh konsep diri sangat berpengaruh bagi pendidikan terutama bagi siswa. Dalam menerapkan konsep diri yang baik, siswa dapat mengatur kesejahteraan emosionalnya dan dapat menghadapi tantangan sosial di dunia pendidikan maupun masyarakat. Selain itu, siswa dengan konsep diri yang sehat cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik.  Pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademik tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Oleh karena itu, menerapkan konsep diri yang positif dapat membantu siswa menjadi  individu yang mandiri, optimis, dan mampu berkontribusi secara positif kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H