Karyawan akan resign dan keluar dari perusahaan. Ini tanggapan ektrim seorang karyawan atas ketidakpuasan yang diekspresikan melalui perilaku untuk meninggalkan organisasi, dan akan pergi mencari pekerjaan ditempat lain. Ini sikap karyawan yang akan menghancurkan perusahaan, dan karenanya harus diantisipasi oleh manajemen.Â
2. Voice
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui upaya aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi pekerjaan dengan memberikan masukan kepada pihak manajemen.Â
3. Loyalty
Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan pasif menunggu kondisi membaik. Artinya karyawan memilih "diam" dan berharap akan ada perbaikan dan perubahan situasi di masa depan.
4. Neglect
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui membiarkan kondisi memburuk, pasif tidak memberikan masukan perbaikan, dan kedepan akan lebih menghancurkan perusahaan itu sendiri.
Mengenali secara cermat kemungkinan yang terjadi dari setiap karyawan akan menjadi pintu kunci bagi manajer SDM untuk mengambil keputusan dan langkah-langkah strategis agar tidak menjadi problem yang semakin besar dan mengganggu jalannya perusahaan.Â
Masalah yang tidak kalah penting adalah munculnya perilaku kerja yang kontra produktif di kalangan karaywan, yang disebut sebagai Counterproductive Work Behavior (CWB) yang sebagai konsekuensi dari ketidakpuasan karyawan atas pekerjaan mereka.
CWB merupakan perilaku yang memiliki daya rusak dalam operasi sebuah organisasi. Indikator CWB dapat diidentidikasi dalam bentuk, antara lain :
- Substance abuse -Â Penyalahgunaan obat/zat
- Stealing at work - Mencuri ditempat kerja
- Undue socializing - Sosialisasi menyimpang
- Gossiping -Â Bergosip
- Absenteeism - Tidak masuk kerja
- Tardiness - Hadir terlambat