Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Awas, Ada Dagang Sapi dalam Koalisi Partai!

26 Agustus 2023   19:58 Diperbarui: 26 Agustus 2023   20:07 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik itu lebih sulit (live.staticflickr.com)

Sejumlah teman asyik berdiskusi tentang bakal calon wakil presiden, Bacawapres 2024, dan semua bertanya "mengapa belum ada pengumuman Bacawapres dari 3 pasangan Bacapres yang sudah mengibarkan bendera? Anda boleh setuju atau tidak setuju, tetapi inti jawabannya adalah hanya satu, yaitu "semua parpol sedang asyik dagang sapi!". Sebentar lagi akan sampai pada puncak transaksi dagang, setelah harga masing-masing sapi sudah cocok.

3 Bakal Calon Presiden RI ke-8

Deklarasi sebagai bacapres sudah hampir setahun berlalu dan hingga saat ini sudah ada tiga bakal calon Presiden RI ke-8 yang sudah mengibarkan bendera kepada publik dan siap  bertarung pad Februari 2024 untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Bacawapres-1 : Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto merupakan orang pertama yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden  pada 12 Agutsus 2022 dengan kendaraan utama dari partainya sendiri, yaitu Gerinda. Salah satu parpol yang memiliki posisi signifikan di lembaga legisltaif hingga saat ini. 

Prabowo Subianto Bacapres 2024 (cnnindonesia.com)
Prabowo Subianto Bacapres 2024 (cnnindonesia.com)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan bakal maju sebagai calon presiden 2024. Hal ini ia ungkap usai mendengar permintaan 34 dewan pimpinan daerah (DPD) yang bulat meminta Prabowo maju sebagai capres.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia," ujar Prabowo dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra di Sentul International Convention Center, Jumat (12/8).
 

Bacapres-2 : Anies Baswedan.

Anies menjadi capres kedua yang dideklarasikan pada 3 Oktober 2022 oleh Partai Nasdem, dan kemudian berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS yang mengusung isu perubahan yang juga mengahadirkan pro-kontra di tengah-tengah publik.

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2024. Pengumuman tersebut disampaikan oleh ketua umum partai tersebut, Surya Paloh, Senin (3/10)

Anies Baswedan Bacapres 2024 (news.republika.co.id)
Anies Baswedan Bacapres 2024 (news.republika.co.id)

Majelis Tinggi Partai Demokrat telah mengambil keputusan terkait sikapnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, partai berlambang bintang mercy resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). 

Bacapres-3 : Ganjar Pranowo

Dan bakal calon presiden Ganjar Pranomowo menjadi deklarasi terakhir yang dilakukan 21 april 2023 oleh PDIP yang memiliki kualifikasi sangat kuat untuk mengusung sendiri pasangan calon 2024. Deklarasi ini menjadi penantian panjang dari publik, dan terutama bagi lawan-lawan politik yang berkontestasi Pilpres 2024. Harus diakui, acara deklarasi Ganjar Pranowo menjadi simpul menentukan arah dinamika koalisi partai menuju Oktober 2023 sebagai batas akhir pengajuan bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden.

Ganjar Pranowo Bacapres 2024 (nasional.tempo.co)
Ganjar Pranowo Bacapres 2024 (nasional.tempo.co)

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024. Keputusan itu diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Bakal Calon Wakil Presiden : Dagang Sapi yang Merusak!

Dilansir dari laman kpu.go.id tersedia sekitar 1 bulan untuk proses pendaftaran pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, yaitu antara 19 oktober hingga 25 November 2023. Berarti, dua bulan kedepan akan kelihatan siapa saja bakal calon Wakil Presiden dari tiga bakal calon Presiden yang sudah ada.

Mencermati hiruk-pikuk dan kasat-kusut dalam tiga kubu bacapres yang ada, ibarat publik sedang menonton sebuah opera sabun, yang semakin membingungkan penonton, dan akhirnya membosankan. Untuk tidak mengatakan, tidak jelas apa yang mereka kerjakan dengan parade koalisi partai. 

Penonton publik lebih banyak menonton adegan foto-foto bersama sambil bergandengan tangan ketimbang mendengar apa kemaslahatan bangsa dan negeri ini kedepan yang harus dijawab oleh si calon pemimpin bangsa ini, atau Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti 5 tahun kedepan.

Sulit untuk tidak menduga bahwa praktek dagang-sapi sedang terjadi dalam kubu-kubu koalisi partai, demi memperoleh keuntungan sempit nan sesaat, dan bukan untuk kepentingan masyarakat lagi. Semua melakukan kalkulasi untung rugi, dan berandai-andai kalau menang atau kalau, rugi dan buntung, yang akan dinikmati lima tahun kedepan.

Tarik ulur dan alot dan nyaris tidak jelas ujungnya sebagai indikator kuat kalkulasi masing-masing kepentingan berada dalam ketidakpastian. Misalnya, partai K maasuk koalisi Q dengan asumsi akan menang dan dapat jatah kursi atau jabatan, tetapi peluang menang atau kalah menjadi misteri. Atau sebuah partai menjual diri dalam koalisi dengan harga rupiah tertentu, dan dia tak peduli menang atau kalah yang penting dapat duitnya. Dan beragam andaian kepentingan yang menggambarkan dagang-sapi itu semakin seru.

Praktek dagang sapi dalam membangun koalisi dipastikan sangat merusak sistem bernegara dan bermasyarakat, walaupun para politisi selalu tampil dengan 1001 macam alasan demi rakyat, demi masa depan bangsa dan semua diksi klise yang sudah begitu kenyang masyarakat mendengarnya.

Di sebuah kelas mata kuliah Leadership, seorang mahasiswa saya bertanya : sapi seperti apa yang diperdagangkan  koalisi partai dalam pilpres 2024? Jawabannya sederhana : jabatan atau posisi, menjadi menteri, atau menjadi penguasa, atau bahkan mendapatkan proyek pembangunan. Apakah janji itu pasti dipenuhi? Bisa tidak bisa iya. Secara hukum tidak mengikat. 

Pesan penting adalah bahwa dagang sapi dalam koalisi bukan memikirkan kepentingan bangsa dan negara, masyarakat dan masa depan negeri ini. Mereka hanya memikirkan kepentingan kelompok politik dan hanya sesaat. Untuk itu, beragam strategi, taktik bahkan tipu daya akan dilakukan untuk menjadi pemenang. Bila kalah, akan menyakitkan, gigit jari selama 5 tahun kedepan.

Koalisi Gemuk, Bukan Jaminan Menang

Koalisi gemuk, akan memenangkan kontestasi Pilpres. Belum tentu. Pun elektabilitas tinggi tidak jaminan juga menang pemilu. Karena yang menentukan siapa yang dipilih hanya si pemilih sendiri. Dan itu berarti hanya rakyat yang punya hak pilih dan menggunakan hak pilihnya.

Kecuali pasukan koalisi gemuk akan melakukan beragam praktek curang dalam proses pemilu, bisa saja suara rakyat diambil, dibeli, direkayasa, dan tidak ketahuan melakukan pelanggaran. 

Sesungguhnya, koalisi yang terjadi nampak bukan mencerminkan demokrasi yang didengungkan selama ini. Yang terjadi dalam koalisi bersatunya kepentingan partai sedemikian, sehingga koalisi menjadi akumulasi kepentingan partai memenangkan perebutan kekuasaan sebagai penguasa Indonesia selama 5 tahun. 

Kecenderungan ini semakin kuat dari satu periode ke periode berikut, dan tidak memberikan pembelajaran yang politik secara mendasar dan jangka panjang bagi kemajuan negeri ini di masa depan menuju tahun eman di 2045 seperti yang deklarasikan oleh Presiden Jokowi selama 10 tahun memerintah.

Praktek dagang sapi, koalisi gemuk dan politik kutu loncat akan menjadi fenomena yang tidak akan hilang sejauh budaya demkrasi yang sesungguhnya menjadi budaya berbangsa dan bernegara. 

Sangat mungkin, ketika Indonesia sudah mencapai level negara maju yang sesungguhnya, maka kualitas demokrasi dalam berpolitik juga akan berubah secara otomatis. Kapan ini akan menjadi kenyataan? Walahualam....

Yupiter Gulo, 26 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun