Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Awas, Ada Dagang Sapi dalam Koalisi Partai!

26 Agustus 2023   19:58 Diperbarui: 26 Agustus 2023   20:07 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik itu lebih sulit (live.staticflickr.com)

Majelis Tinggi Partai Demokrat telah mengambil keputusan terkait sikapnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, partai berlambang bintang mercy resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). 

Bacapres-3 : Ganjar Pranowo

Dan bakal calon presiden Ganjar Pranomowo menjadi deklarasi terakhir yang dilakukan 21 april 2023 oleh PDIP yang memiliki kualifikasi sangat kuat untuk mengusung sendiri pasangan calon 2024. Deklarasi ini menjadi penantian panjang dari publik, dan terutama bagi lawan-lawan politik yang berkontestasi Pilpres 2024. Harus diakui, acara deklarasi Ganjar Pranowo menjadi simpul menentukan arah dinamika koalisi partai menuju Oktober 2023 sebagai batas akhir pengajuan bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden.

Ganjar Pranowo Bacapres 2024 (nasional.tempo.co)
Ganjar Pranowo Bacapres 2024 (nasional.tempo.co)

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024. Keputusan itu diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Bakal Calon Wakil Presiden : Dagang Sapi yang Merusak!

Dilansir dari laman kpu.go.id tersedia sekitar 1 bulan untuk proses pendaftaran pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, yaitu antara 19 oktober hingga 25 November 2023. Berarti, dua bulan kedepan akan kelihatan siapa saja bakal calon Wakil Presiden dari tiga bakal calon Presiden yang sudah ada.

Mencermati hiruk-pikuk dan kasat-kusut dalam tiga kubu bacapres yang ada, ibarat publik sedang menonton sebuah opera sabun, yang semakin membingungkan penonton, dan akhirnya membosankan. Untuk tidak mengatakan, tidak jelas apa yang mereka kerjakan dengan parade koalisi partai. 

Penonton publik lebih banyak menonton adegan foto-foto bersama sambil bergandengan tangan ketimbang mendengar apa kemaslahatan bangsa dan negeri ini kedepan yang harus dijawab oleh si calon pemimpin bangsa ini, atau Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti 5 tahun kedepan.

Sulit untuk tidak menduga bahwa praktek dagang-sapi sedang terjadi dalam kubu-kubu koalisi partai, demi memperoleh keuntungan sempit nan sesaat, dan bukan untuk kepentingan masyarakat lagi. Semua melakukan kalkulasi untung rugi, dan berandai-andai kalau menang atau kalau, rugi dan buntung, yang akan dinikmati lima tahun kedepan.

Tarik ulur dan alot dan nyaris tidak jelas ujungnya sebagai indikator kuat kalkulasi masing-masing kepentingan berada dalam ketidakpastian. Misalnya, partai K maasuk koalisi Q dengan asumsi akan menang dan dapat jatah kursi atau jabatan, tetapi peluang menang atau kalah menjadi misteri. Atau sebuah partai menjual diri dalam koalisi dengan harga rupiah tertentu, dan dia tak peduli menang atau kalah yang penting dapat duitnya. Dan beragam andaian kepentingan yang menggambarkan dagang-sapi itu semakin seru.

Praktek dagang sapi dalam membangun koalisi dipastikan sangat merusak sistem bernegara dan bermasyarakat, walaupun para politisi selalu tampil dengan 1001 macam alasan demi rakyat, demi masa depan bangsa dan semua diksi klise yang sudah begitu kenyang masyarakat mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun